Official Website

Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS

Pengurus Himakom 2013-2014

Ave Komunikare! Apa kabar teman-teman komunikasi? Semoga baik-baik ya! :) Ingat pepatah ‘tak kenal maka tak sayang’? Nah, maka dari itu kali ini kami akan memperkenalkan Pengurus HIMAKOM Periode 2013-2014.

Read More

Seminar PR bersama The Sunan Hotel

The Sunan Hotel bersama HIMAKOM FISIP UNS mengadakan sebuah acara bertajuk The Sunan PR Day. Acara yang diadakan pada Kamis (13/6) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta mengenai dunia kehumasan. Bertempat di Wiryowidagdo Ballrom The Sunan Hotel Solo, acara ini berlangsung dari pukul 08.30 hingga 16.30 WIB. Acara yang diikuti oleh 60 peserta ini merupakan acara yang sangat unik. Hal ini karenakan semua peserta diharuskan untuk mengenakan dress code layaknya seorang PR.

Read More

Workshop News Anchor Bersama Rory Asyari

Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggaran Workshop News Anchor pada Senin, 1 April 2013 lalu. Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang diselenggarakan oleh kepengurusan baru HIMAKOM FISIP UNS. Pada acara yang berlangsung di Ruang Seminar FISIP UNS ini mendatangkan Rory Asyari sebagai pembicara.

Read More

Kalender Akademik (Agustus 2013-Januari 2014)

Ave Communicare! Halo teman-teman komunikasi, udah tau jadwal KRS-an untuk semester depan? Udah tau jadwal kuliah semester depan? Nah, buat mahasiswa baru, udah tau jadwal Osmaru? Kalau belum, berikut Kalender Akademik Semester Agustus 2013-Januari 2014.

Read More

Join Us On

Search

Senin, 31 Desember 2012

Herregistrasi Semester Februari - Juli 2013

HERREGISTRASI SEMESTER FEBRUARI - JULI 2013
(Dilaksanakan 21 Januari - 6 Pebruari 2013)
(Konsultasi KRS Tanggal 06 - 22 Pebruari 2013 Diatur Oleh Fakultas)


Silahkan segera cek data herregistrasi anda, melalui :  http://siakad.uns.ac.id
Klik "cek status registrasi" dan masukkan NIM Anda!
(Segera konfirmasi ke Subbag Pendidikan Fakultas masing-masing, jika nama Anda tidak siap registrasi)

 Mahasiswa S-1 Reguler Angkatan 2006 s/d 2008 pembayaran dengan menggunakan E-Wallet atau Kartu ATM Lain di ATM Permata.
Mahasiswa S-1 Reguler, Nonreg/Transfer dan Diploma angkatan 2009 s/d 2012 pembayaran secara autodebet.

Khusus Autodebet :
  1. Mahasiswa Menabung ke rekening masing-masing di BTN atau melalui Kantor Pos seluruh Indonesia dari sekarang s/d 01 Pebruari 2013 
  2. Debet dari Tanggal 21 Januari s/d 01 Pebruari 2013 
  3. Saldo Minimal Tabungan setelah didebet harus Rp.20.000 (BTN Junior) dan Rp. 50.000 (BTN Juara)
  4. Mahasiswa bisa Melakukan Registrasi H + 1 setelah Pendebetan berhasil 
  5. Mahasiswa 2009 - 2012 yang gagal autodebet Tanggal 01 Pebruari 2013, melakukan pembayaran Tanggal 04 s/d 06 Pebruari 2013 di BTN, ATM BTN atau Kantor Pos.

Pengirim : Bagian Pendidikan UNS (http://www.uns.ac.id/news_1096.html)

Minggu, 18 November 2012

Filosofi Lagu Gundul Pacul

Masih ingat lagu "Gundul-gundul Pacul"?
 
Gundul gundul pacul-cul, gembelengan.
Nyunggi nyunggi wakul-kul, gembelengan.
Wakul ngglimpang segane dadi sak latar...

Tembang Jawa ini konon diciptakan tahun 1400-an oleh Sunan Kalijaga dan teman-temannya yang masih remaja dan mempunyai arti filosofis yg dalam dan sangat mulia.
Gundul: adalah kepala plonthos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan, kemuliaan seseorang. Rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala. Maka gundul artinya kehormatan yang tanpa mahkota.
Sedangkan pacul: adalah cangkul yaitu alat petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat. Maka pacul artinya adalah lambang kawula rendah yang kebanyakan adalah petani.

Gundul pacul artinya: bahwa seorang pemimpin formal atau nonformal sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia adalah pembawa pacul untuk mencangkul, mengupayakan kesejahteraan bagi masyrakatnya.

Orang Jawa mengatakan pacul adalah papat kang ucul (empat yang lepas).
Artinya bahwa: kemuliaan seseorang akan sangat tergantung 4 hal, yaitu: bagaimana menggunakan mata, hidung, telinga dan mulutnya.

1. Mata digunakan untuk melihat kesulitan masyarakat .
2.Telinga digunakan untuk mendengar nasehat.
3. Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan.
4. Mulut digunakan untuk berkata-kata yang adil.

Jika empat hal itu lepas, maka lepaslah kehormatannya.

Gembelengan artinya: besar kepala, sombong dan bermain-main dalam menggunakan kehormatannya.

GUNDUL2 PACUL CUL artinya orang yang dikepalanya sudah kehilangan 4 indera tersebut yang mengakibatkan sikap berubah jadi GEMBELENGAN (congkak). NYUNGGI-NYUNGGI WAKUL KUL (menjunjung amanah masyarakat banyak) selalu sambil GEMBELENGAN (sombong hati), akhirnya WAKUL NGGLIMPANG (amanah jatuh gak bisa dipertahankan) SEGANE DADI SAK LATAR (berantakan sia-sia, tak bisa bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat banyak).

CATATAN : URIP IKU URUP, hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, makin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik buat semua. (URUP = nyala api)

(Catatan dari HM Slamet Haryono)

Minggu, 14 Oktober 2012

Tipe Mahasiswa


Sedikit info selingan nih, biar ngga tegang ya sama masalah-masalah hidup. Cuma pengin sharing-sharing tentang Mahasiswa. Just for fun aja nih, jangan dianggap serius deh ya. Ini dia termasuk yang mana kamu dari 52 Tipe Mahasiswa masa kini?

  1. Mahasiswa Perfeksionis = Mahasiswa yang anti sama nilai B. Sekali dapat B langsung guling-guling ditanah dan galau 7 turunan.
  2. Mahasiswa Studyholic = Duduk paling depan, sehari-hari ngurung diri dalam kamar buat belajar. Motto hidupnya “tiada hari tanpa belajar”.
  3. Mahasiswa Idiopatik = Ngga jelas kehidupannya di kampus. Kadang-kadang ada, kadang-kadang ngga ada.
  4. Mahasiswa Poli-organisasi = Aktif di berbagai organisasi kampus. Motto hidupnya adalah “banyak organisasi, banyak rezeki”.
  5. Mahasiswa Pasrah = Dapat nilai E? ah tenang, kan ngga cuman aku doang yang ga lulus.
  6. Mahasiswa Pecinta = Kerjaan sehari-harinya pacaran dan ngga peduli tempat, waktu, dan lokasi.
  7. Mahasiswa CadaLOver = Saking terobsesinya sama cadaver, sampe kuliahnya hanya saat ada materi anatomi atau pratikum anatomi (#kedokteranonly).
  8. Mahasiswa SKS = Tipe paling banyak di tiap kampus. Belajar sampai larut malam hanya ketika besoknya ujian.
  9. Mahasiswa Paket Hemat = Datengnya pas praktikum, skill lab sama tutor doang.
  10. Mahasiswa Galau = Tiap malam ngetweet galau sambil dengerin lagu-lagunya Adele.
  11. Mahasiswa Setengah Ddewa = Tiap hari kerjaannya maen game dan online, tapi selalu berhasil kalo ujian.
  12. Mahasiswa Gaul Stadium 4 = Ke kampus pakai kaos oblong dan celana jeans.
  13. Mahasiswa Inhibitor = Sukanya nanya-nanya ke dosen sehingga menghambat mahasiswa yang lain untuk pulang.
  14. Mahasiswa Kritis = Selalu nanya jadwal kuliah padahal modul dia punya, dan bertanya terus kapan dosen masuk.
  15. Mahasiswa OVJ = Tiada hari tanpa membuat tertawa teman-temannya.
  16. Mahasiswa Petani = Datang paling pagi buat bookingin tempat duduk temen.
  17. Mahasiswa Insert Investigasi = Niat dateng ke kampus buat nyari gosip-gosip ter-hot seangkatan.
  18. Mahasiswa Asian Lover = Tiap hari ngebahas korea. Suka teriak-teriak ngga jelas tiap ngeliat foto/ video artis korea.
  19. Mahasiswa FreeAll = Datang ke kampus bawa laptop untuk dapat ngenet gratis dan download film gratis pake sinyal wifi kampus.
  20. Mahasiswa The Ripper = Pembunuh teman saat tutorial.
  21. Mahasiswa Dreamer = Kerjaannya tidur di kelas dari awal sampai habis.
  22. Mahasiswa KW 9 = Beli buku yang bajakan semua.
  23. Mahasiswa Ekstrovert = Suka gosipin kelakuan teman-temannya & dosen.
  24. Mahasiswa Pa Bondan = Dateng ke kampus cuma nongkrong di kantin sambil ngeborong kuliner.
  25. Mahasiswa Introvert = Punya bahan untuk belajar buat ujian dari dosen hanya disimpan buat sendiri, ogah bagiin ke teman-teman.
  26. Mahasiswa Perpustakaan Berjalan = Kemana-mana bawa buku yg tebel-tebel.
  27. Mahasiswa Journal Lover = Bawa jurnal kemana-mana tapi ngga paham isinya apa.
  28. Mahasiswa Model = Ke kampus pakai high heels lebih dari 10 cm.
  29. Mahasiswa Pencabut Dompet = Sukanya nagih uang ke teman.
  30. Mahasiswa Konter = Datang ke kampus menawarkan jasa pulsa elektronik.
  31. Mahasiswa Recorder = Hafal semua yang dikatakan dosen waktu kuliah.
  32. Mahasiswa Program KB = IP 2 cukup.
  33. Mahasiswa Hemat Listrik = Suka ngecas laptop dan hape di kampus.
  34. Mahasiswa SOGO = Ke kampus dandannya kaya mau liburan keluar negeri.
  35. Mahasiswa Hemat Air = Suka numpang mandi dan BAB di WC kampus.
  36. Mahasiswa Buku Berjalan = Mahasiswa yang saking pinternya, ditanyain materi selalu bisa jawab.
  37. Mahasiswa GameCenter = Mahasiswa yang datang ke kampus cuma buat maen game online bareng temen seangkatan.
  38. Mahasiswa Cool = Paling suka duduk dibawah AC ketika kuliah.
  39. Mahasiswa Las Vegas = Ke kampus cuma buat maen poker sama UNO di kantin.
  40. Mahasiswa Olahragawan = Ke kampus selalu pake sepatu futsal.
  41. Mahasiswa Superman = Kemana-mana sobotta dan dorland di gendong di tas.
  42. Mahasiswa RU = Ada apa apa dikit langsung updet pm, menuhin recent updates.
  43. Mahasiswa Bermodal Cinta = Datang ke kampus ngga bawa apa-apa.
  44. Mahasiswa Joki 3 in 1 = Suka nebeng temen ke kampus.
  45. Mahasiswa Seks Bebas = Suka nyucuk flashdisk berisi virus ke berbagai laptop.
  46. Mahasiswa Tutorial Oriented = Hanya belajar keras saat tutorial aja.
  47. Mahasiswa Kupu-kupu = Kuliah-pulang kuliah-pulang
  48. Mahasiswa Salesman = Gaya berpakaiannya susah dibedakan antara mahasiswa dan salesman.
  49. Mahasiswa Gaib = Kehadirannya tidak jelas.
  50. Mahasiswa Kura-kura = Kuliah rapat kuliah rapat.
  51. Mahasiswa Tilang = Titip absen langsung pulang.
  52. Mahasiswa Aduhai = Sukanya pake baju dan celana yang ketat-ketat.
Nah dari ke-52 tipe mahasiswa, yang mana yang paling cocok di diri kamu??...

Miris


Kembali miris ketika melihat tayangan sebuah berita di salah satu stasiun tv. Lagi-lagi soal kemiskinan. Sebuah masalah klasik yang masih belum terselesaikan sampai sekarang. PR yang selalu jd PR. Hampir setiap hari fenomena kemiskinan menghiasi layar kaca dengan berbagai bentuknya. Mulai dari tindakan kriminal yang disebabkan kemiskinan, tindakan bunuh diri karena tidak tahan himpitan ekonomi, dan berbagai bentuk kemiskinan yang pada akhirnya kembali membuat kita mengelus dada.

Dan kembali hari ini hati menangis melihat sebuah berita di tv. Di sebuah pasar di ibukota yang menjual berbagai bahan makanan yang sudah BUSUK dan BERJAMUR dengan separuh harga. Dan dapat kita tebak, pembelinya adalah ORANG MISKIN. Ya, orang miskin yang notabene penghasilannya terbatas. Mereka rela membeli makanan yang jelas-jelas sama sekali tidak sehat dan membahayakan tersebut, hanya demi bisa menyelamatkan perut mereka dari rasa lapar. Apa rakyat miskin hanya berhak makan makanan yang beracun?? Miris?? Iya. Kita miskin di negeri yang kaya. Mungkin memang hal yang biasa kita lihat, tapi tetap saja hal ini mengoyak nurani.

Dari tahun ke tahun, jumlah kemiskinan di Indonesia terus saja meningkat. Kita lihat data yang dikumpulkan ADB (Asian Development Bank), pada tahun 2010 saja angka kemiskinan di Indonesia mencapai 43,1 juta (www.tribunnews.com). Sebuah angka yang cukup mencengangkan untuk negeri yang memiliki sumber daya alam melimpah ruah. Meskipun jumlah itu mendapat sanggahan dari pemerintah dengan mengatakan pendapatan perkapita masyarakat mengalami kenaikan. Tapi kenyataan yang ada di lapangan mengatakan lain. Bagi saya, itu cukup menunjukkan kenaikan kekayaan sebagian yang kaya saja. Dalam arti lain, yang kaya bertambah kaya, yang miskin semakin terjerumus dalam kemiskinannya.

Tak hanya masalah pangan, sandang, dan papan (kebutuhan primer) yang terbatas bagi mereka, tapi juga kebutuhan akan pendidikan. Dalam otak saya berkecamuk pikiran, bagaimana nantinya mereka akan mampu mengubah nasib dan kehidupan mereka, jika mereka saja tidak memiliki ketrampilan dan pendidikan?? Mungkin memang ada beberapa orang yang berhasil keluar dari jerat kemiskinan dengan ketekunannya. Tapi bagaimana dengan yang lain??

Lagi-lagi ada semacam pertanyaan besar yang mengusik. Lalu dimana peran pemerintah kita?? bukankah pemerintah berperan dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa?? Bukannya bermaksud menyalahkan dan menimpakan seluruh tanggung jawab kepada pemerintah, tetapi memang pemerintahlah yang paling bertanggung jawab terhadap kehidupan rakyatnya. Minimal menyediakan sarana untuk mencapai hal tersebut. Belum lagi melihat tingkah para pemimpin-pemimpin kita yang seolah lupa bahwa mereka memiliki rakyat yang harus mereka sejahterakan. Para wakil rakyat di pemerintahan pun tak kalah membuat sakit hati. Mereka bersenang-senang di atas penderitaan rakyat. Di saat rakyat kebingungan memikirkan “bagaimana caranya besok aku bisa makan dan bertahan hidup”, justru mereka sibuk memikirkan “bagaimana caranya gajiku naik dan menghabiskan uang rakyat”. Belum lagi masih banyak tingkah mereka yang makin mengiris-iris batin rakyat.

Lalu pada siapa lagi kah rakyat harus percaya dan menggantungkan harapan?? Nanti pun tahun 2014 ketika diadakan Pemilu presiden, masih kah ada sosok yang bisa merubah stereotip rakyat bahwa pemimpin adalah seorang pembohong yang harus ditentang dan digulingkan?? Masihkah ada sosok yang mampu membuktikan ucapannya, tak hanya memberikan janji-janji kosong belaka?? Sosok yang mampu membawa rakyat ke arah kesejahteraan?? Entahlah.

Hal itu bagaikan sebuah mimpi yang masih sangat sulit digapai. Semoga nantinya benar-benar muncul sosok tersebut. Sampai detik ini rakyat masih berharap, dan menggantungkan harapan setinggi-tingginya...

N.R.S Ninda Sari
http://nrsnindasari.blogspot.com/2012/07/miris_313.html#more

Apa Sih Himakom Itu?

Apa sih Himakom itu? Kalau orang awam pasti bingung ya sama Himakom. Kalau kata anak ABG sekarang, tak kenal maka tak sayang, yuk kenalan dulu biar nanti bisa sayang-sayangan. hehee... Yuk kenalan lebih jauh sama Himakom FISIP UNS. 

Himakom kepanjangan dari Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi. Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himakom) FISIP UNS merupakan lembaga kemahasiswaan yang mengemban dua fungsi utama yaitu fungsi kaderisasi dan profesionalitas. Terbentuknya Himakom tidak terlepas dari tuntutan masyarakat akan kualitas sumber daya manusia di bidang ilmu komunikasi yang tidak saja memiliki penguasaan disiplin Ilmu Komunikasi, namun juga pengaplikasian yang handal dalam hidup bermasyarakat.

Himakom FISIP UNS berdiri pada tanggal 30 Maret 1990 di Surakarta, udah lumayan tua kan. Himakom sendiri berprinsip pada kemajuan Ilmu Komunikasi, khususnya peningkatan keilmuan, keterampilan dan pengabdian kepada masyarakat. Sekretariat Himakom FISIP UNS berada di Gedung IV lantai 1 Kompleks FISIP UNS Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta.

Anggota Himakom FISIP UNS adalah Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS S1 Reguler pada setiap angkatannya, baik yang berstatus aktif maupun selang. Keanggotaan Himakom sendiri bersifat otomatis. Kepengurusan Himakom diambil dari Open Recruitment yang biasa diadakan di akhir masa kepengurusan. Pengurus Himakom FISIP UNS terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Umum dan staf-stafnya,  Bendahara Umum dan staf-stafnya, Ketua Bidang dan Sekretaris Bidang beserta staff-staffnya, dan Lembaga Semi Otonom (LSO) bila diperlukan. Bidang-bidang di Himakom meliputi bidang minat dan bakat, bidang advokasi dan kemahasiswaan, bidang hubungan masyarakat, dan bidang diskusi dan penalaran.

Himakom FISIP UNS berfungsi sebagai berikut:
1. Mewadahai aktivitas dalam pengembangan kelimuan serta minat dan bakat di bidang Ilmu Komunikasi.
2. Memfasilitasi dan memperjuangkan hak-hak mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS di bidang akademis dan kemahasiswaan dalam lingkup UNS

Sebagai identitas sendiri, Himakom FISIP UNS juga punya lambang yang keren loh. Lambang Himakom berupa gambar
Keterangan gambar:
  • 3 lingkaran hitam dan 3 lingkaran putih  melambangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi. Keseimbangan antara 3 lingkaran atas dan bawah bermakna keseimbangan antara input dan output proses belajar di Perguruan Tinggi.
  • Tulisan HIMAKOM yang terdiri dari tulisan Hima kecil melambangkan mahasiswa yang rendah hati. Dan tulisan KOM yang besar melambangkan ilmu pengetahuan yang agung.
  • Warna Hitam melambangkan ilmu pengetahuan dan warna putih melambangkan kesucia  dari peran dan fungsi komunikasi.
  • Tulisan Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS melambangkan identitas diri.

Cukup segini dulu ya perkenalan kita. Kalau mau tau lebih dalam tentang Himakom FISIP UNS, yuk datang aja ke sekre Himakom di Gedung IV lantai 1 FISIP UNS. Salam komunikasi, Ave Komunikare!!..

Rabu, 10 Oktober 2012

Kehidupan Mini di Gerbong Ekonomi

Jam tua di depan kantor kepala Stasiun Jebres menunjuk angka 10.30 WIB. Itu artinya 20 menit lagi yang aku tunggu-tunggu akan datang. Sesekali aku mengintip secarik tiket orange. Melihat nomor gerbong dan nomor tempat duduk yang sudah disiapkan untuk ku. Tak lupa membawa sedikit cemilan dan minuman sebagai teman diperjalanan. Semakin lama, kerumunan di Stasiun semakin ramai. Kebanyakan orang di Stasiun tersebut menunggu apa yang aku tunggu.

Setelah jam tua itu menunjuk ke angka 10.50 WIB, akhirnya muncul juga dari perbukitan. Sesosok besi yang saling berkaitan. Sebuah Lokomotif model CC201 berwarna putih dengan logo Kereta Api Indonesia disampingnya yang menarik gerbong-gerbong menjadi satu kesatuan. Sebuah garis putih di samping rel menjadi batas bagi penumpang yang akan naik. Dengan harga yang relatif murah, menjadikan sarana transportasi ini digemari semua elemen masyarakat.

Suara rem terdengar dari kejauhan. Seakan menjadi sinyal bagi aku untuk bersiap-siap. Kemudian sesosok besi itu berhenti di depan ku. Kereta Api Pasundan sudah siap untuk mengantarkan ku pulang ke kampung halaman untuk bertemu orang tua. Dengan raut wajah yang gembira aku mencari tempat duduk yang akan setia menemani ku saat perjalanan Solo-Cilacap. Dua Ibu-Ibu dan sesosok bapak-bapak dengan wajah yang relatif tua menjadi teman sebangku ku. Ramah dan baik hati, kesan pertama untuk ketiga orang ini.

Seiring dengan berbunyinya peluit dari sang penjaga stasiun, pemandangan diluar sedikit demi sedikit bergerak. Perjalanan jauh siap aku tempuh bersama gerbong K3-5 ini. Gerbong ekonomi yang mengangkut sekitar 40-50 penumpang dengan berbagai tujuan. Disinilah kehidupan “mini” itu dimulai. Kehidupan di dalam gerbong ekonomi. Kehidupan yang selalu saja menarik untuk kita selami. Para pedagang asongan, pengamen, pengemis seakan menjadi aktor di kehidupan “mini” ini. Mereka turut serta meramaikan gerbong ini.

Lelaki paruh baya dengan berpakaian baju batik lengkap dengan kopiahnya menyapa aku. Lelaki yang bertempat duduk disebelah ku. "Dek, turun dimana nanti?", tutur beliau. "Mau turun di Stasiun Banjar pak", balasan ku sambil memberikan senyuman khas ku. "Kalau bapak turun dimana?", tanyaku. "Oh, kalau bapak bentar lagi juga turun, turun di purwosari dek", balas sang bapak. "Wah bentar lagi dong pak, emang bapak dari mana?", balasan ku. "Bapak dari Surabaya dek". "Wah, jauh juga ya pak", balas ku.

Percakapan dengan teman sebangku ku diakhiri dengan hangat. Seakan-akan perbincangan antara bapak dan anaknya. Selain hangatnya percakapan tadi, suasana di dalam gerbong juga tak kalah hangatnya, bahkan lebih mendekati ke suhu yang panas. Seperti di oven di sebuah dapur raksasa dengan suhu lebih dari 100 derajat celcius. Keringat sudah tak terbedung lagi, seperti air terjun niagara, mengucur deras ke sela-sela baju yang aku kenakan. Tak ada tissue, baju pun jadi. Aku husap keringat-keringat di badan dan leher ku dengan baju yang aku pakai. Parfum yang aku gunakan sebelum berangkat sudah tak mampu lagi menahan bau keringat khas ku. Kebetulan cuaca di luar sangatlah terik. Matahari sedang tak malu-malu kucing lagi menunjukkan sinarnya ke penduduk bumi. Awan-awan di langit seakan-akan sedang tak mau menemani sang mentari, menemani untuk mengurangi teriknya. Sinar-sinarnya masuk melalui jendela-jendela yang terbuka lebar. Angin sepoi-sepoi juga turut masuk kedalam gerbong. Mengurangi suhu didalamnya.

Dengan kondisi ini, penjual es sedikit diuntungkan. Banyak sekali penjual es berlalu lalang di gerbong ini. Berbagai macam jenis minuman ditawarkan. Ada air mineral yang dibekukan, ada es teh lengkap dengan botolnya, ada minuman kesehatan, ada pula kopi tak lupa dengan susunya. Memang unik cara penjual memperdagangkan dagangannya. Ada yang ditarik dengan tempat minum yang menyerupai kursi kecil, ada yang digendong seperti menggendong anak, ada pula penjual yang memanggul dagangannya. Cara penjual mempromosikan dagangannya pun tak kalah uniknya.


“Ora enak, ora bayar”, ujar salah satu penjual disudut gerbong. Teriakan si penjual tadi sedikit mengusik ketenangan aku. Ketenangan karena kepanasan dan kehausan. Aku tertarik akan kalimat yang penjual itu katakan. Masih lekat logat ngapaknya, logat khas daerah Banyumas. “Pak, beli”, panggil ku. Si penjual datang mendekati tempat duduk ku. “Oia mas, mau yang mana?”, balas si penjual. “Emangnya bapak jual minuman apa aja disini?”, sambungku. “Wah uakeh mas, ini ada es teh, dawet, aqua, es kacang ijo. Gula ne juga asli lho. Mau pilih yang mana?”, lanjut si penjual. “Es teh aja deh pak, berapaan pak satunya?”, ujarku. “Murah mas, cuma 2 ribu”, tambah si penjual. “Ini pak uangnya, yang masih dingin loh pak”. “Siap mas”. Uang 2 ribu rupiah sudah berpindah tangan. Es teh dengan air gula asli pun sudah aku genggam. Suara air meluncur ke dalam tenggorokan terdengar cukup keras. Dahaga yang aku rasakan tiba-tiba hilang karena es teh itu. Memang benar rasa es teh itu enak, rasa manisnya alami, tidak ada unsur pemanis buatan didalamnya.


Tak sadar, jarum jam tangan ku sudah menunjuk ke angka 2. Pantas saja rasa panas semakin menyengat, pukul 2 siang merupakan puncaknya siang hari, matahari tepat di atas gerbong, seakan-akan sedang mengintai. Tiba-tiba ada suara perut yang terdengar. Aku baru sadar, sudah sejak pagi hari aku belum makan. Bergegas lah aku mencari penjual makanan. “Yang anget yang anget”, terdengar suara ibu-ibu setengah baya. Aku langsung saja mencari asal dari suara itu. Dan ya ketemu. Seorang penjual makanan nasi bungkus, ditambah dengan pecel dan makanan kecilnya seperti mendoan, tahu, bakwan. Dibandingkan dengan makanan nasi bungkus yang dijual diluar sana, nasi bungkus yang didagangkan di dalam gerbong sangatlah murah. Dengan 5 ribu kita sudah mendapatkan nasi bungkus dengan lauk pauk ayam.

Selang beberapa menit kemudian, perut sudah terisi penuh dengan nasi bungkus dan aku pun mulai mengantuk. Rasa kantuk menyerang karena kondisi gerbong yang sudah lumayan tidak panas lagi, ditambah dengan perut yang sudah terisi. Tiba-tiba ada seorang anak kecil menghampiri ku. Dengan pakaian yang apa adanya, terdapat sobekan disana-sini. Berjalan menghampiri seperti jalannya “suster ngesot”. Ternyata anak itu menderita cacat di kakinya dari lahir. Dengan muka yang memelas, anak itu menjulurkan tangannya. Seakan membuat sinyal ingin meminta uang. Rasa kantuk ku yang tadi kurasakan, agak sedikit menghilang. Aku cari uang di sela-sela kantong celana ku. Kutemukan beberapa uang kecil untuk anak ini. “Nih dek, ada sedikit rejeki buat kamu”, ujar ku. “Makasih kak”, balas anak itu.

Kejelasan isi UUD pasal 34 ayat (1) patut untuk dipertanyakan disini. Dalam pasal itu, katanya fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, tapi dalam kenyataan dapat kita lihat tadi. Seorang anak meminta-minta demi melanjutkan hidupnya, demi sesuap nasi. Sungguh ironis dengan kenyataan ini. Negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, negara luas dengan penduduk yang beraneka ragam, tentunya pasti bisa mewujudkan pasal 34 tadi. Asal ada kemauan dan niat yang keras dari semua orang, khususnya pemerintah. Tak ada yang mustahil.


Jam tangan ku sudah menunjukkan ke angka 17.15, kereta api pasundan sudah tiba di Stasiun Banjar. Aku pun bergegas segera meninggalkan tempat dudukku dan turun dari kereta. Kulihat ada deretan bangku yang kosong, sedikit kurebahkan badan ku ke salah satu bangku itu. Sembari menunggu jemputan dari rumah aku berpikir betapa berharganya pengalaman ku selama perjalanan didalam gerbong tadi.

Sebuah kehidupan “mini” tersaji didalam gerbong ekonomi. Kehidupan penuh cobaan, penuh semangat demi mencari sesuap nasi. Dengan pengalaman yang berharga tadi, dapat dijadikan sebagai patokan bahwa perjuangan hidup itu memang berat. Didalam gerbong tadi, kehidupan mini yang penuh cobaan dapat diibaratkan sebagai bapak si penjual minuman, ibu si penjual makanan nasi bungkus, dan si anak laki-laki yang mengemis. Memang saat ini peraturan dilarang berjualan didalam gerbong kereta api sudah diberlakukan oleh pihak PT. KAI. Namun kita jangan menyerah dengan keadaan. Asal ada kemauan pasti ada jalannya.



Dhany Oktriyanto
http://bluedevilz12.blogspot.com/

Senin, 08 Oktober 2012

Hidup itu Pilihan

Pernah dengar dengan pepatah yang berbunyi, ”Hidup adalah pilihan?”. Sebenarnya itu bukan sebuah ungkapan semata. Melainkan suatu kebenaran yang pasti terjadi dalam setiap orang. Apa yang kita inginkan, terjadi atau tidak, tergantung dari apa yang kita pilih. Lihatlah para dosen, guru, dan para pejabat diluar sana. Mereka menjadi seperti sekarang karena mereka memilih. Mereka bisa saja jadi penjahit, wiraswasta, maupun karyawan jika mereka memilihnya.

Namun, kita tak hanya hidup untuk sekedar memilih. Perlu diiringi dengan kerja keras dan konsekuen dengan apa pilihan kita. Memilih menjadi Mahasiswa Ilmu Komunikasi, berarti harus bekerja keras untuk belajar cara “berkomunikasi”. Karena kita dididik untuk menjadi seorang yang berada dibalik lembaga komunikasi nantinya, bukan menjadi penjahit. Salah satu bentuk kerja kerasnya ialah dengan belajar jurnalistik, mempraktekannya, dan lain sebagainya.

Selanjutnya adalah konsekuen. Ingat, apa yang kita pilih memiliki beban untuk kita tanggung. Dalam istilah mudahnya, kita wajib untuk bertanggung jawab terhadap apa yang kita pilih. Semua jalan yang ada, memiliki konsekuensi yang berbeda-beda. Dan itu yang harus kita jalani, tentunya dengan aturan-aturan yang berlaku.

Sebelumnya, kita lebih baik untuk berpikir matang dalam memilih jalan hidup kita. Tak sedikit di negeri ini seorang sarjana di bidang pertanian yang bekerja di Bank. Namun, jalan hidup memang tak selalu sesuai dengan keinginan. Takdir kita sudah ditentukan sejak kita berusia 4 bulan di rahim sang ibu.

Namun, berpasrah terhadap takdir, sama saja artinya dengan kita berpangku tangan. Tak berusaha melakukan apa yang menjadi cita-cita kita. Ingat, takdir masih bisa dirubah dengan kerja keras kita. Jadi, tidak ada alasan untuk bermalas-malasan untuk mengejar cita-cita.

Cermati dan khayati kata-kata ini. “Jika ada keyakinan yang dapat menggerakkan gunung, itu adalah keyakinan dalam diri Anda” Kata-kata itu diucapkan oleh seorang penulis bernama Marie von Ebner-Eschenbach.

Much. Anzar Ardiansyah
Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS

Perbedaan Pendapat Itu Biasa

 
Indonesia sudah 14 tahun memasuki zaman demokrasi. Kebebasan berpendapat pada era sekarang ini dijunjung tinggi. Hal ini tak lain dihitung sejak jatuhnya rezim orde baru dibawah kepemimpinan presiden Soeharto. Faktanya, kebebasan berpendapat seperti sekarangtak bisa kita dapatkan sejak dulu. Bahkan pada zaman orde baru kebebasan berpendapat dikekang oleh penguasa.
 
Sebagai nagara yang memiliki beragam kebudayaan, bahasa, adat istiadat, dan lain sebagainya, kebebasan berpendapat jelas sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Suara hati masing-masing mewakili latar belakang yang berbeda-beda, jelas berbeda pula. Jika kebebasan menyatakan pendapat dikekang, mereka malah akan memberontak. Itu menjadi salah satu dampak negatifnya.
 
Berdasarkan ini, anomali masih sering terjadi dalam praktik kebebasan berpendapat. Dalam mengutarakan pendapatnya, masih sering disertai dengan sikap emosional, bahkan cenderung kekanak-kanakan seperti yang dilakukan anggota DPR kita beberapa tahun silam. Sehingga dapat dikatakan bahwa kebebasan pendapat yang didengungkan, belum sepenuhnya mampu kita jalankan dengan besar hati.
 
Mayoritas beranggapan bahwa kerja keras mereka yang kemudian mendapat kritik pedas, terkesan dinilai sia-sia. Yang kemudian akan muncul hanyalah perlawanan secara emosional. Padahal, kita sering dengar kata-kata kritik yang membangun, namun mengapa tak kita ambil saja positifnya.
 
Jadi bisa kita ketahui bahwa perbedaan pendapat yang ada bukanlah menjadi satu alasan yang tepat bagi kita untuk kita untuk mebgeluarkan emosi yang terlalu. Kita perlu menyadari bahwa perbedaan pendapat dalam negara demokrasi seperti Indonesia merupakan hal yang biasa. Apalagi sampai bermusuhan dengan teman kita sendiri hanya karena berbeda pendapat. Sekali lagi, berbeda pendapat itu biasa.

Much. Anzar Ardiansyah
Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS

Jumat, 28 September 2012

Senja dan Fajar

Sore ini aku menikmati senja yang terbentang di hadapanku. Entah kenapa terasa sedikit berbeda. Mungkin karena aku menikmatinya denganmu.
Namaku Senja. Dan namamu Fajar. Tapi ada yang aneh dengan diri kita. Kau suka senja, tapi tak suka Fajar. Sementara aku suka Fajar, tapi tak suka senja. Seringkali aku berpikir mungkin masing-masing orang tua kita terbalik memberikan nama pada kita. Tapi sore ini kita berdua begitu menikmati rona merah matahari senja di hadapan kita.

“Kau tau, aku sangat suka senja,” ucapmu mengawali pembicaraan diantara kita.
“Kenapa??”, tanyaku tak acuh
“Senja itu menenangkan. Kau lihat warna merah yang tergurat menghiasi matahari senja itu?? itu begitu indah dan mendamaikan”, jawabmu sambil tetap memperhatikan matahari senja yang semakin tenggelam.
“Aku tak suka senja”, balasku ketus.
Kau menatap dengan heran kepadaku.
“Aku lebih suka fajar. Bagiku fajar itu semangat, awal kehidupan. Fajar menjadi alarm bagiku untuk kembali bekerja keras. Ya, bagiku hidup adalah kerja keras”, ujarku tanpa kau tanya padaku.
Lalu kembali kita masing-masing terdiam. Menikmati matahari senja yang semakin tenggelam untuk kembali ke peraduannya.

***
“Hey, namaku Fajar”, ucapmu tiba-tiba padaku sambil mengulurkan tanganmu.
Aku menengadah, mengalihkan tatapan dari bungkusan kardus berisi buku-buku itu. Aku terkejut, apa-apaan cowok ini, pikirku.
“Oh, mungkin kau kaget. Bolehkah aku berkenalan denganmu?? namaku Fajar, Ketua Yayasan Pemuda Peduli ini”, ucapmu sekali lagi memperkenalkan diri.
“Oh, namaku Senja”, ucapku sembari menerima uluran tanganmu.
“Kamu anak baru yaa??ku lihat baru kali ini kau ikut acara ini”, tanyamu.
“Bukan, aku cuma diajak temenku kesini”, jawabku.
“Oh, baiklah. Aku kesana dulu yaa, bantuin yang disana”, ujarmu.
“Oke”, kataku.

***
Semenjak perkenalan itu sepertinya waktu semakin mendekatkan kita. Semakin sering kita bersama, semakin nyaman aku di dekatmu. Dan semakin sering kita menikmati senja berdua.
Hingga tanpa kita sadari hadir sebuah rasa baru di hati kita. Awalnya aku sama sekali tak menganggapmu menarik. Wajahmu tak terlalu tampan, meski cukup manis dilihat. Tinggimu sedang, dan gaya bicaramu ceplas-ceplos.
Awalnya aku membencimu. Seringkali kau coba mengajakku bercanda dengan leluconmu yang garing. Menanyaiku hal-hal yang menurutku tidak penting. Tapi lama kelamaan itu yang membuatmu lucu di mataku. Kau juga baik, pintar, dan bijaksana. Semakin menambah pesonamu.
Seringkali kita bertengkar untuk hal-hal yang tak penting. Menanyakan kenapa kau bernama Fajar tetapi tak menyukainya, begitu pula denganku. Memperdebatkan seharusnya kita bertukar nama saja tapi akhirnya sadar nama itu cocok dengan jenis kelamin kita. Hingga akhirnya kita mampu menerima dan menyadari, Fajar menyukai senja, dan Senja menyukai fajar.
Mungkin perbedaan itulah yang menyatukan kita. Senja dan Fajar yang saling melengkapi. Tak ada senja tanpa fajar. Dan tak ada fajar tanpa senja.

***
Hari ini di tepi pantai Parangtritis. Kau tuliskan sebuah nama di pasir ketika senja mencapai ujungnya. Senja Feyra Utami. Itu namaku. Sembari menggenggam tanganku kau berpamitan. Kau akan pergi, ke kota dimana senja dan fajar hanya bisa kau tatap sebentar. Kota yang pernah menjadi impian kita, sebagai senja dan fajar yang akan bersinar disana.
“Tunggu aku kembali disini”
itu pesan terakhirmu sebelum berangkat.

***
Sore ini aku kembali kesini. Menikmati senja sendirian. Ku lukis indah senja yang dulu ku lihat di matamu. Perlahan-lahan ku tuliskan namamu di pasir pantai, berharap mampu menyatu dengan kedamaian senja sore ini. Fajar Hermawan. Kurangkai harap agar kau segera kembali.
Ku tunggu kau disini, menggenggam janji yang kau ucap. Meski senja dan fajar terus berganti hari.

perbedaan jadi tidak berarti
karena hati telah memilih
di mataku kita berdua satu
apapun yang mengganggu
cinta takkan salah

(Cinta Takkan Salah – Gita Gutawa ft Derby Romero)

N.R.S Ninda Sari
http://nrsnindasari.blogspot.com/2012/09/senja-da-fajar.html

Minggu, 23 September 2012

Creation Festival 2012

Hay teman-teman komunikasi, gimana nih kabar kalian semua? Pasti baik semua kan. Kalau ada yang lagi sakit, apalagi sakit hati, mudah-mudahan setelah tahu info ini, bakal langsung sehat deh. Sip, Himakom FISIP UNS bakal ngadain acara lagi nih buat kalian semua. Namanya Creation Festival 2012. Jadi Creation Festival 2012 ini terdiri dari serangkaian acara, ada PR Contest, ADVersus, dan Seminar Nasional. Eh ada Solo City Tour juga loh, yang mau berkeliling kota Solo nih. Percuma deh kalau cuma belajar PR tapi ngga ikutan PR Contest. Percuma juga kalau cuma belajar Advertising tapi ngga ikutan ADVersus. Seminarnya juga ngga kalah bagusnya loh. Bakal banyak ilmu yang kita dapat dari seminar itu. Ikutan yuuukkk....

PUBLIC RELATION CONTEST
“CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY: SUSTAINABLE DEVELOPMENT”
PUBLIC RELATION CONTEST merupakan salah satu bagian dari rangkaian acara Creation Festival 2012 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM) FISIP Universitas Sebelas Maret. PR Contest ini terdiri dari empat rangkaian acara, yaitu: Kompetisi PR, Seminar, Solo City Tour, dan Coffee Time.​

PUBLIC RELATION CONTEST ini mengambil tema:
Corporate Social Responsibility: Sustainable Development

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan wujud tanggung jawab perusahaan terhadap stakeholders (pemangku kekuasaan), termasuk di dalamnya adalah masyarakat sekitar. Dalam menjalankan CSR, sebuah perusahaan tidak boleh melupakan prinsip ‘development’ dan  ‘sustainability’. Sebuah CSR yang dirancang harus dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat, bukan sekadar aksi ‘philanthropy’ semata. Untuk itu, sebagai praktisi PR, konsep apa yang dapat anda rancang dalam rangka mewujudkan sustainable development ?

Untuk mengetahui cara pendaftarannya, silahkan kunjungi Official Website Creation Festival 2012 tentang PR Contest disini.

Pemenang PUBLIC RELATION CONTEST ini akan memperoleh:
Juara 1: Rp 2.500.000 + trophy + sertifikat
Juara 2: Rp 1.750.000 + trophy + sertifikat
Juara 3: Rp 1.000.000 + trophy + sertifikat
NB: keseluruhan semifinalis (7 tim) akan mendapatkan sertifikat dari panitia.

Juri PUBLIC RELATION Contest:
Intan Nurlaili (Solopos Group PR Manager)
Retno Wulandari (The Sunan Hotel Surakarta PR Manager)
Widodo Muktiyo (Dewan Pakar BPP PERHUMAS INDONESIA)
Marlene Danusutedjo (Ketua Bidang Kerjasama BPP PERHUMAS / Public Realtions Director Fous Seasons Hotel)

Batas akhir penerimaan proposal untuk seleksi awal adalah selambatnya Kamis,
18 Oktober 2012, pukul 23:59 WIB

ADVersus
“GREEN CAMPAIGN FOR A BETTER EARTH”
ADVersus merupakan ajang kompetisi kreatif di bidang Advertising yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM) FISIP Universitas Sebelas Maret. ADVersus adalah salah satu bagian dari rangkaian acara Creation Festival 2012 yang meliputi: PR Contest, ADVersus, dan Seminar Nasional.

Tema: “Green Campaign for A Better Earth

Bumi semakin tua, menunjukkan bahwa beban yang dipikul bumi juga semakin berat. Meningkatnya emisi gas beracun serta polusi yang merajalela menyebabkan pemanasan global yang membawa dampak pada meningkatnya suhu rata-rata bumi, perubahan iklim, kerusakan laut, hingga matinya flora dan satwa. Fenomena tersebut mengisyaratkan bahwa kelangsungan hidup manusia juga semakin terancam.

Dewasa ini, menyelamatkan bumi menjadi tuntutan wajib bagi manusia. Berbagai hal dapat dilakukan, salah satunya dengan menggalakkan ‘green campaign’. Green campaign adalah salah satu wujud kepedulian yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran menjaga bumi kita.

Banyak media yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan ‘green campaign’, diantaranya melalui advertising. Iklan merupakan media yang sudah akrab dengan masyarakat. Salah satu bentuk iklan yang sering dijumpai adalah print advertising (print adv). Untuk itu, sebagai insan kreatif yang peduli terhadap kelangsungan hidup bumi, iklan layanan masyarakat seperti apa yang dapat anda ciptakan untuk mewujudkan ‘green campaign’ yang efektif?

Untuk mengetahui cara pendaftarannya, silahkan kunjungi Official Website Creation Festival 2012 tentang ADVersus disini.
 
Hadiah Para pemenang ADVersus akan memperoleh:
Juara 1: Rp 1.000.000 + trophy + sertifikat
Juara 2: Rp 750.000 + trophy + sertifikat
Juara 3: Rp 500.000 + trophy + sertifikat

Juri ADVersus:
Ahmad Adib (Direktur Lestude Group)
Handoko Hendroyono (Storyteller One Comm Indonesia)
Erwan Sudiwijaya (Owner Bajigur Group)
Batas akhir penerimaan proposal untuk seleksi awal adalah selambatnya Kamis,
18 Oktober 2012, pukul 23:59 WIB

SOLO CITY TOUR

Merupakan kegiatan wisata berkeliling Kota Solo dengan menggunakan bus tingkat WERKUDARA, yakni mengunjungi tempat-tempat menarik di Kota Solo. Kegiatan ini selain bertujuan untuk memperkenalkan budaya dan atmosfer Kota Solo juga merupakan ajang ramah tamah peserta.

SEMINAR KREATIF
Sinergisitas Advertising dan Public Relation Sebagai Strategi Kreatif di Ranah Praktis 


Tanggal: 25 Oktober 2012
Pukul: 09.00-13.30 WIB
Tempat: Aula FISIP UNS
PEMBICARA
Handoko Hendroyono (Direktur One Comm Indonesia)
Agus Mashud (Brand Manager Management PERTAMINA)
Widodo Muktiyo (Dewan Pakar BPP PERHUMAS INDONESIA)
Tiket
-GOLD 60 ribu (Buku Spiritual Creativepreneur/The Wisdom Of Bee's, Seminar kit, Snack, Sertifikat)
-SILVER 30 ribu (Seminar, Snack, Sertifikat)


Untuk Info lebih lanjut tentang Creation Festival 2012:
GENERAL INFORMATION
Miftah Arjuna
Telp. 085647114469
PIN : 3247B51C

Yulia Noor Wibawati
Telp. 085647448850
PIN: 21FD653F

PR INFORMATION
Dio Prisatya Darmawan
Telp. 085645920919

ADVERSUS INFORMATION
SINGGIH NUGROHO
Telp. 08562986574

Official Website: Creation Festival 2012
E-mail: creationfestival2012@gmail.com
Facebook: Himakom Fisip Uns
Twitter: @himakom_unssolo 

Selasa, 18 September 2012

Intelektual Minus Pemikir Kritis

Mahasiswa merupakan identitas ‘jabatan’ sekaligus status yang diinterprestasikan sebagian orang sebagai pelajar yang luar biasa dan ‘wah’. Menjadi kebanggan tersendiri bagi calon mahasiswa yang telah lulus mengenyam pendidikan Sekolah Mengenah Atas (SMA), terlebih kepada pelajar yang akan melanjutkan perguruan tinggi dengan beragam embel-embel dan gaung prestasi (PTN/PTS) ternama di negeri ini yang mencetak berbagai lulusan terbaik, Tentunya dengan kiprah tersebut, secara langsung menarik minat para orang tua murid untuk melanjutkan pendidikan anak-anak mereka, dengan sebuah harapan dan impian yang tingi.

Memasuki dunia kampus, tentu saja memiliki kesan tersendiri bagi mereka yang baru menginjakkan kaki, terlebih lagi para penyandang status mahasiswa. Sangat jelas bisa di perhatikan keseharian mahasiswa di beberapa perguruan tinggi.

Kepercayaan diri yang tinggi (self confidence) pun menjadi nuansa hidup yang dimiliki oleh personal mahasiswa itu sendiri. Daya kritis dan nalar yang tinggi selalu di impikan dan harus di tumbuh kembangkan oleh insan intelektual ini. Tak sedikit mahasiswa yang me-latah-kan diri dengan situasi kampus yang dinamis dan progresif.

Mencari jati diri sebenarnya dengan berbagai aktivitas organisasi baik internal maupun eksternal kampus. Tentu dengan output melahirkan sosok kepribadian yang cekatan, responbility yang kuat dan tanggap dengan berbagai permasalahan sosial yang krusial.

Menapaki sepak terjang mahasiswa, tentu berbeda-beda sesuai dengan minat dan bakat mereka. Tak khayal ingin membangun citra diri. Dengan berbagai jalur alur pemikiran preventif yang matang dan mantap.

Mungkin salah satu contoh realnya yang bisa kita amati bersama yaitu mahasiswa yang mengikuti rekam jejak sang senior atau teman sejawatan yang sering melakukan aksi atau berkoar-koar didepan “rumah rakyat” maupun fasilitas umum.

Tentu saja keikutsertaan mahasiswa yang akan menjadi calon mahasiswa tulen alias aktivis tersebut adalah ingin menggapai eksistensi atau sekadar popular, bahkan hal tersebut dilakukan untuk menanggulangi label mahasiswa sebagai agent of change dan agent of control social .

Dengan ‘menumpangi’ pemikiran mahasiswa lain yang memang betul-betul kritis tanpa harus ikut-ikutan, melainkan kesadaran yang tinggi serta kepedulian terhadap situasi dan kondisi negara saat ini, setidaknya bisa menjadi “kendaraan” yang efektif dan efesien bagi mahasiswa bersangkutan.

Mungkin sebagaian dari kita menilai sah-sah saja , karena selama ini membangkitkan kesadaran mahasiswa bermula dari keikutsertaan, bukan hanya sekadar teori dari buku dan menunggu sampai mahasiswa bersangkutan benar-benar memiliki kesadaran yang tinggi, melainkan harus disulut sedikit demi sedikit, pada akhirnya paham betul apa yang mereka lakukan, memang beralasan dan untuk kepentingan siapa. Yang terpenting adalah minat untuk berubah menjadi mahasiswa yang berguna dan bermanfaat bagi bangsa kedepannya.

Namun sangat disayangkan dan berbanding terbalik bagi mahasiswa-mahasiswi yang memang fokus mengenyam pendidikan dibangku perkuliahan. Menomor satukan kuliah, memperoleh nilai bagus/cummulaud, dikenal (akrab) para dosen, yang terpenting lagi mendapatkan pekerjaan yang layak sesuai dengan pendidikan yang dijalani setelah akhir studi nanti, adalah motif utama pendidikan pasar yang telah dirancang para penguasa pendidik.

Alur paradigma yang pragmatis terlalu sering terbesit dibenak mahasiswa. Disatu sisi prestasi akademis merupakan sebuah tuntutan yang harus dikejar dan dicapai, meskipun sebagian besar dibalut segudang teori formal yang mengikat pikiran kritis.

Di sisi lain pemikiran kritis sangat dibutuhkan untuk membentuk karakter seorang mahasiswa agar menjadi manusia yang beradab, dengan memperdayakan pemikiran yang logis demi kepentingan publik. Namun nyatanya saat ini, masih banyak ditemukan mahasiswa “jadi-jadian” antara pemikir kritis asli dan pemikir kritis bajakan. Segalanya serba terselubung dan penuh dengan intrik.

Awitara
http://kotakinformasi.wordpress.com/

Senin, 17 September 2012

Sketsa di Balik Bencana

Sorotan media yang begitu gencar dan fokus memberitakan kejadian bencana alam beberapa minggu ini, memang sangat memilukan. Apalagi media elektronik. Bahkan tak luput dan bertupi-tubi mengupas sisi bencana alam dari meja redaksinya. Pasalnya, NKRI sedang dirundung tangisan para korban bencana alam yang beruntut. Mulai dari banjir bandang di Wasior di Papua Barat, Tsunami di Mentawai, dan letusan merapi di Sleman, Yogyakarta.

Ironis memang. Korban yang berjatuhan sampai meninggalkan luka yang mendalam bagi sanak keluarga yang masih bisa terbata untuk tetap berjuang hidup. Segalanya telah dilahap habis oleh banjir, tsunami dan letusan merapi. Kini hanya meninggalkan puing-puing kenangan indah pada masa sebelum datangnya bencana. Ketika alam tak lagi santun menghargai aktivitas manusia. Ia murka, bukan berarti tanpa sebab. Karena adanya sebab itulah timbul akibat, yang perlu ditelusuri karena merupakan sebuah rahasia alam yang penuh dengan teka-teki. Ketika semua itu terjawab, maka segenap manusia akan bisa berbenah atas apa yang telah dilakukan pada bumi pertiwi ini.

Menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk menjaga keseimbangan alam, manusia dan Sang Pencipta. Fenomena alam saat ini yang begitu tak bersahabat lagi, menyumbangkan luka mendalam pada korban bencana alam. Rumah, lahan pertanian, ternak, dan harta benda lainnya telah ludes habis, terjamah bencana yang maha dasyat tersebut. Cercahan tangis dan ratusan jiwa melayang. Tak terduga sebelumnya, kerabat dekat dan sanak keluarga harus secepat itu menghadap Sang Khalik, akibat buasnya alam kepada penghuni negeri ini.

Apalagi letusan yang terjadi di gunung merapi di Yogyakarta beberapa kali, membuat warga, relawan dan pemerintah panik dan harus melakukan apa, untuk menghadapinya. Keadaan alam tak bisa diprediksi lagi. Hitungan ilmiah pun tak bisa menjamin sepenuhnya situasi alam, karena keadaan cuaca yang acapa kali berubah-ubah. Dataran tinggi lain di Indonesia pun saat ini diprediksi berstatus waspada, dimana jejaknya dipastikan menyerupai merapi sana. Sehingga warga yang mendiami wilayah gunung yang terbilang “bergejolak”, harus ekstra hati-hati

Bantuan dengan Motif

Pasca bencana yang terjadi di tiga titik wilayah di Indonesia, setidaknya mengetuk rasa belas kasihan dari segala penjuru daerah, bahkan sampai negara tetangga .

Begitupun yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia saat ini. Stand–stand peduli bencana alam berdiri dengan sigap dipelosok kota besar Indonesia adalah bukti kongret, bahwa kepedulian sebagai warga negara dalam menjungjung persatuan dan kesatuan tetap terjaga dengan teguh. Mahasiswa turun kejalan dengan menyuarakan keadaan alam yang sedang tak bersahabat di titik bencana di Indonesia, yang pada intinya untuk menggugah rasa kepedulian masyarakat.

Begitupun para siswa siswi SD sampai dengan SMU dengan penuh keikhlasan menyisihkan uang jajannya untuk kawan-kawan mereka yang terkena amukan bencana. Artis dan kalangan musisi, tak kalah pedulinya. Bantuan pun beragam. Bukan hanya dari segi materi (uang) namun ada juga yang menyumbangkan makanan Instan, pakaian, obat-obatan dan selimut.

Namun sayangnya, moment memilukan tersebut selalu ada oknum tertentu yang memanfaatkannya. Dibalik kejadian pasti ada hikmahnya. Ternyata hikmah itulah yang ditunggu, sehingga nanti mendatanggakan keutungan meskipun tidak secara langsung, namun berdampak secara kontinyuitas. Lihat saja bentangan spanduk-spanduk partai politik dan industri yang mengatas namakann relawan “dadakan”. Bak promisi kecil-kecilan dan menjadi dewa penyelamat.

Bukan berarti berpandangan negatif dan tidak mengapresiasi bantuan yang ditawarkan, namun secara tidak langsung ini menjadi beban di masyarakat, ketika nanti keadaan membaik, sehingga memaksa warga secara halus untuk membalas budi. Entah pada waktu masa Pemilu maupun pembelian barang dan jasa terhadap industri bersangkutan .

Memang saat ini, untuk mencarai bantuan tanpa pamrih amat lah sulit. Ada saja yang menginginkan balasan, meskipun dalam bentuk pencitraan. Ya, mau bagaimana lagi, kalau mau eksis memang harus “narsis”. Namun tidak sedikit pula yang mau menjadi relawan tanpa pamrih. Tanpa balasan berupa materi sepeser pun. Kita patut salud.

Sikap Pemerintah

Saat bencana terjadi di negeri ini, pemerintah selalu merasakan kewalahan luar biasa. Ternyata Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah belum siap menangani berbagai bencana yang melanda. Hal ini ditengarai karena belum adanya Standard operation procedure (SOP). Akibatnya penanganan bencana menjadi serabutan, tumbang tindih antar instansi, dan penaganan bencana tidak terintegrasi. Pentingnya SOP sebagai rujukan utama pemerintah dalam manajemen penanggulangan bencanan, seperti gempa bumi, tsunami, erupsi gunung api, banjir dan tanah longsor (Kompas, 9/11/2010)

Selain itu pula, dibalik kemelut bencana yang terjadi di tanah air dan penanganan yang masih lemah oleh pemerintah, ternyata diimbangi oleh budaya wakil rakyat untuk plesiran. Tentu saja dengan alasan yang masuk akal, yaitu demi kepentingan rakyat dan daerah yang dipimpinnya. Rakyat pun hanya bisa menggerutu dan tak bisa banyak berbuat apa, yang jelasnya saat ini mereka berusaha untuk tetap bangkit dalam keterpurukan.

Beban pikiran bahkan stress menghampiri para korban bencana alam. Ada yang nekad mengakhiri nyawanya, karena tidak mampu lagi menerima keadaan. Tentu saja hal tersebut, tak sepatutnya terjadi. Hidup harus tetap diperjuangakan. Bagaimanapun rintangannya. Saat ini dibutuhkan sokongan motivasi berupa dukungan dan doa dari masyarakat seluruh NKRI kepada warga yang tertimpa bencana .

Upaya yang terpenting pula saat ini dilakukan adalah langkah rehabilitas sarana dan prasarana TKP, beserta mental korban bencana. Karena, bencana yang terjadi pastinya menimbulkan teroma akut yang menggejala pada psikologis warga. Ditambah lagi harta benda yang telah lenyap. Menguatkan iman serta tekad untuk membangun daerah yang terpuruk, dan peran tokoh masyarakat beserta pemuka agama. Khususnya pemerintah, sebagaai pemegang kekuasaan tertinggi dalam menyikapi fenomena tersebut.

Awitara
http://kotakinformasi.wordpress.com/

One Spirit


Masih teringat jelas saat Bung Karno membacakan teks proklamasi. Tegas, semangat membara, dan heroik. Itulah sedikit kata-kata yang dapat mewakili semangat Bung Karno akan kemerdekaan Negara ini. Pidato Bung Tomo saat pertempuran di Surabaya melawan tentara-tentara Inggris mengobarkan semangat para pemuda. Yang tertulis dikening para pemuda hanyalah dua kata, Merdeka atau Mati. Lalu perjuangan heroik para pemuda di beberapa daerah untuk menghadapi para kompeni-kompeni yang ingin merampas kemerdekaan Indonesia. Semua kalangan masyarakat turut serta bergotong royong mempertahankan kemerdekaan. Mereka hanya ingin membarter usaha-usaha mereka dengan satu kata yaitu Merdeka.

Namun, semangat-semangat yang kita dengar saat menjelang dan sesudah kemerdekaan saat ini sudah semakin luntur. Keheroikan Bung Karno, Bung Tomo, dll sudah tak ada yang mewarisinya. Bahkan semangat untuk mengisi kemerdekaan disalah gunakan hanya untuk kepentingan pribadi. Banyak sekali masalah-masalah yang menjadi warisan bangsa Belanda untuk kita. Salah satu warisan yang sudah menjadi budaya ialah Korupsi. Satu kata yang menghancurkan segalanya. Sudah tak terhitung lagi orang yang melakukan tindakan tercela ini. Seperti sudah mendarah daging, sulit sekali untuk di brantas. Namun, sesosok super hero bernama KPK menjadi secercah cahaya bagi dunia kegelapan yang disebabkan oleh korupsi. Semoga saja.

Kemajemukan masyarakat Indonesia juga tak lepas dari masalah. Masalah klasik yang pasti akan menimpa sebuah negara yang memiliki kultur yang berbeda-beda. Masalah yang selalu di dengung-dengung kan oleh orang yang tak bertanggung jawab, orang yang tak suka Indonesia menjadi besar, menjadi bangsa yang hebat. Itulah masalah SARA. Satu kata yang dapat mengakibatkan banyak masalah. SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan) sangat sensitif bila kita berdebatkan. Satu semangat yang telah digadang-gadang oleh pendahulu kita mulai terlupakan. Semangat untuk tidak saling membeda-bedakan, semangat untuk menjadi satu, menjadi bangsa Indonesia yang hebat. Banyak sekali contoh yang membuktikan semangat itu makin hari makin runtuh. Cina, hitam, Agama menjadi salah satu contoh SARA yang kerap melanda Indonesia. Masalah besar yang mengancam bangsa yang besar.

Mungkin bila masalah-masalah di Indonesia dapat kita tulis di dalam buku, maka siapkan saja ratusan bahkan ribuan buku untuk menulisnya. Umur 67 tahun, belum menjadi umur yang matang bagi Negara yang memiliki keanekaragaman masyarakat. Belum menjadi umur yang matang bagi Negara yang memiliki SDA yang melimpah. Dan belum menjadi umur yang matang bagi Negara yang memiliki semangat dalam mengusir penjajah. Namun, tidak ada kata terlambat untuk berubah. Berubah menjadi Indonesia yang lebih baik. Jangan biarkan impian Bung Karno hanya menjadi sebuah mimpi indah semata. Impian melihat Indonesia menjadi Negara yang hebat dan besar melewati Amerika Serikat, RRC, Jepang, Rusia, dll. Negara hebat yang memiliki keanekaragaman masyarakat, SDA yang melimpah, dan semangat dalam mengusir penjajah. Jangan biarkan perbedaan-perbedaan itu menghancurkan negara ini. Satukan kembali semangat untuk Indonesia lebih baik. Karena semangat-semangat itulah yang dulu dipergunakan para bapak pendiri bangsa ini untuk mengusir penjajah. Semangat kemerdekaan, one spirit.

Dhany Dimas O
Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS

Minggu, 12 Agustus 2012

Temu Alumni Komunikasi

Hey teman-teman komunikasi.
Sebentar lagi ada acara temu alumni nih. Temu Alumni 2000-2007 Ilmu komunikasi FISIP UNS. Sabtu 25 Agustus 2012, pukul 09.00 WIB at Lobby D3 dan Public Space FISIP UNS. Untuk Contact Person bisa menghubungi Arum (085728140995) dan Yudi (085728100285). Jalin terus silahturahmi dan solidaritas keluarga besar Alumni.
Salam komunikasi...

Sabtu, 14 Juli 2012

Permisalan antara Angry Birds dengan Tipe Mahasiswa

Semoga bisa menghibur, khususnya buat kawan-kawan yang sedang menjalani aktivitas sebagai mahasiswa. Semoga ngga menjadi burung merah yang besar itu. Amin :)

Sumber http://www.1dya.com/permisalan-antara-angry-birds-dan-tipe-mahasiswa-humor/

Jumat, 13 Juli 2012

Kembalikan Tangan Dita

Sepasang suami istri, seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak dan diasuh oleh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” …. Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik …kan!” katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya.

Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap” kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. “Tidak ada pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut…”Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah” kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. “Ayah.. ibu… Dita tidak akan melakukannya lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita sayang ayah..sayang ibu.”, katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. “Dita juga sayang Mbok Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.

“Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti ?… Bagaimana Dita mau bermain nanti ?… Dita janji tidak akan mencoret-coret mobil lagi, ” katanya berulang-ulang. Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf…

Tahun demi tahun kedua orang tua tersebut menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi…, Namun…., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tersebut tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya..

Sumber http://inamuth2.blogspot.com/2009/07/kisah-mengharukan-anak-yang-mencoret.html

Rabu, 11 Juli 2012

Pengumuman Herregistrasi Semester Agustus 2012 - Januari 2013


HERREGISTRASI SEMESTER AGUSTUS 2012 - JANUARI 2013
(Dilaksanakan 18 Juli - 31 Juli 2012)
(Konsultasi KRS 06 - 08 Agustus 2012)

Silahkan segera cek data herregistrasi anda, melalui : http://siakad.uns.ac.id
Klik "cek status registrasi" dan masukkan NIM Anda!

(Segera konfirmasi ke Subbag Pendidikan Fakultas masing-masing,
jika nama Anda tidak siap registrasi)

Mahasiswa S-1 Reguler Angkatan 2005 s/d 2008 pembayaran dengan menggunakan E-Wallet atau Kartu ATM Lain di ATM Permata.
Mahasiswa S-1 Reguler, Nonreg/Transfer dan Diploma angkatan 2009 s/d 2011 pembayaran secara autodebet.

Khusus Autodebet :
1. Mahasiswa Menabung ke rekening masing-masing di BTN atau melalui Kantor Pos seluruh Indonesia dari sekarang s/d 18 Juli 2012
2. Debet dari Tanggal 18 s/d 27 Juli 2012
3. Saldo Minimal Tabungan setelah didebet harus Rp.20.000 (BTN Junior) dan Rp. 50.000 (BTN Juara)
4. Mahasiswa bisa Melakukan Registrasi H + 1 setelah Pendebetan berhasil
5. Mahasiswa 2009 - 2011 yang gagal autodebet Tanggal 27 Juli 2012, melakukan pembayaran Tanggal 28 s/d 31 Juli 2012 di BTN, ATM BTN atau Kantor Pos.

Sumber: Bagian Pendidikan UNS (http://www.uns.ac.id/news_event.php?idMn=1&act=det&idA=955)

Selasa, 10 Juli 2012

Iklan Anti Rokok

Sebuah video iklan anti-rokok di Thailand menerima banyak pujian setelah diunggah ke situs Youtube. Dalam video itu diperlihatkan dua anak kecil berpura-pura meminjam korek buat menyalakan rokok tapi ditolak mentah-mentah oleh para perokok dewasa.

Sejak diunggah pada 21 Juni lalu oleh pemilik akun EyadAlasibi, video itu sudah disimak lebih dari dua juta orang. Tercatat 18 ribu orang lebih menyukai isi tayangan itu dan yang menuliskan pendapat dalam kolom komentar hampir dua ribu orang.

Tayangan video berjudul Smoking Kid dibuat oleh Yayasan Promosi Kesehatan Thailand. Di awal terlihat beberapa perokok dewasa sedang asyik merokok. Mereka tidak sadar sedang diambil gambar lantaran dilakukan dengan kamera tersembunyi.

Tiba-tiba saat sedang asyik mengepulkan asap kenikmatan, masing-masing perokok di tempat berbeda itu didatangi bocah, satu laki-laki dan perempuan. Perokok dewasa, laki-laki dan perempuan, terkejut saat sang bocah hendak meminjam korek sembari mengeluarkan sebatang rokok.

Lucunya para perokok dewasa itu tidak mau meminjamkan korek kepada para bocah itu. Bahkan dalam salah satu adegan, seorang perokok wanita mengatakan hal itu tidak baik buat kesehatan dan menyuruh anak itu berhenti merokok. Ada salah satu perokok pria sempat menceramahi bocah itu jika kegiatan merokok itu dapat menyebabkan kanker, emfisema, stroke, dan lainnya.

Saat asyik menceramahi, tiba-tiba para bocah itu balik bertanya, "Jadi kenapa Anda merokok?" Langsung saja para perokok dewasa itu tidak berkutik menghadapi pertanyaan itu. Sejurus kemudian, anak laki-laki dan perempuan itu menyodorkan sebuah kertas berisi kalimat berbunyi, 'Anda peduli dengan saya. Lalu kenapa Anda tidak peduli dengan diri Anda? Ingatkan diri Anda adalah langkah paling efektif buat berhenti merokok.'

Setelah kedua bocah itu meninggalkan masing-masing perokok, mereka pun terdiam. Ekspresi wajah mereka berbeda-beda. Ada yang kaget, terdiam, menggaruk kepala, dan langsung memasukkan kertas itu langsung ke saku celana.

Berikut video tersebut:



Sumber http://www.klikunic.com/2012/07/iklan-antirokok-thailand-di-youtube.html

Bangga Berbahasa Indonesia


Kebanyakan orang Indonesia yang pesimis akan negaranya mungkin akan merasa malu terhadap bahasa Indonesia, mengira bahwa bahasa Indonesia hanya dipelajari dan digunakan di Indonesia, dan menganggap bahasa Indonesia kalah menarik dibanding bahasa asing lain. Mereka pasti akan terkejut bila mengetahui betapa populernya bahasa Indonesia di dunia. Benarkah itu?

Ternyata, bukan cuma Indonesia yang menerapkan pelajaran bahasa Indonesia. Saat ini bahasa Indonesia juga dipelajari di lebih dari 45 negara di dunia. Beberapa diantaranya adalah Australia, Jepang, Vietnam, Mesir, dan Italia. Hal ini membuat bahasa Indonesia masuk ke dalam peringkat 10 besar bahasa yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

Perlu kita akui, Bahasa Indonesia memang semakin diminati warga dunia. Di Australia, bahasa Indonesia merupakan bahasa paling populer keempat. Ada sekitar 500 sekolah pada tingkat pendidikan dasar yang mengajarkan bahasa Indonesia disana (187 diantaranya berada di Australia Barat), dan biasanya Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang wajib dipelajari di tingkat sekolah dasar. Belum lagi jumlah perguruan tinggi yang menyediakan jurusan bahasa atau sastra indonesia, membuat Australia menjadi salah satu negara yang paling intens mengembangkan bahasa Indonesia. Jadi tak heran bila di Australia kita menemukan anak-anak SD yang bisa menyapa kita dengan sapaan khas orang Indonesia, ‘Selamat pagi, apa kabar?’

Sementara itu di benua Afrika, Mesir tercatat sebagai negara yang paling utama mengembangkan bahasa Indonesia. Di negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Negara Indonesia itu baru saja dibangun Pusat Studi Indonesia. Pusat Studi ini ada di Suez Canal University, dan merupakan langkah awal untuk lebih mendalami Indonesia dari semua aspek, mencakup ideologi, politik, sosial dan budaya, ekonomi dan pertahanan keamanannya.

Terbang jauh ke benua Eropa, ada Italia yang juga memiliki minat mendalam terhadap bahasa Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari jumlah klub sepakbola asal negara tersebut yang telah meluncurkan situs resmi mereka dalam bahasa tanah air yang disebut-sebut sebagai bahasa tersulit ke-3 di Asia ini. Sejauh ini ada tiga klub Italia yang memiliki situs dalam bahasa Indonesia yaitu Juventus, Intermilan, dan AC Milan.

Di benua Asia kita menemukan Jepang yang terbilang sebagai negara yang juga intens mendalami bahasa Indonesia. Di negara matahari terbit ini telah lama didirikan pusat-pusat studi Indonesia. Salah satunya yang didirikan oleh Nihon-Indonesia Gakkai atau Perhimpunan Pengkaji Indonesia Seluruh Jepang tahun 1969. Anggota organisasi ini terdiri dari kalangan akademisi Jepang yang mengajar bahasa dan berbagai aspek tentang Indonesia di berbagai Universitas di Jepang. Sejak tahun 1992 organisasi ini mulai melakukan ujian kemampuan Bahasa Indonesia. Hingga kini tercatat lebih dari 12.500 peserta yang telah mengikuti tes kemampuan berbahasa Indonesia dalam berbagai level atau tingkatan.

Sejarah pengajaran bahasa Indonesia di Jepang tidak lepas dari sejarah berdirinya Tokyo University of Foreign Studies (Tokyo Gaikugo Daigaku). Universitas yang didirikan pada tahun 1899 ini mulai mengajarkan bahasa Indonesia sebagai bahasa asing kedua setelah bahasa Inggris pada tahun 1922. Diikuti 3 tahun kemudian oleh Universitas Tenri yang mulai mengajarkan bahasa Indonesia pada tahun 1925. Saat ini ada beberapa perguruan tinggi di Jepang yang membuka jurusan bahasa Indonesia antara lain Universitas Kajian Asing Tokyo, Universitas Tenri, Universitas Kajian Asing Osaka, Universitas Sango Kyoto, dan Universitas Setsunan. Sementara yang mengajarkan bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pilihan ada lebih dari 20 perguruan tinggi di Jepang.

Selain itu, Vietnam juga merupakan negara yang menghargai bahasa Indonesia. di Vietnam, posisi bahasa Indonesia sejajar dengan bahasa Inggris, Perancis dan Jepang sebagai bahasa resmi yang diprioritaskan. Bahkan sejak akhir 2007, pemerintah daerah Ho Chi Minh City menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kedua setelah bahasa Vietnam, menempatkan Vietnam sebagai negara kedua setelah Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi.

Kepopuleran bahasa Indonesia pada skala internasional dapat juga dilihat dari berbagai situs terkemuka seperti Facebook dan WordPress. Di Facebook, bahasa Indonesia berada di peringkat ke 5 bahasa yang paling populer digunakan. Sementara itu di situs blogging WordPress, Bahasa Indonesia adalah bahasa terbesar ketiga setelah Inggris dan Spanyol. Hal ini membujuk beberapa situs terkenal lain untuk turut mengeluarkan situs mereka dalam bahasa Indonesia seperti Twitter dan Linkedin.

Jadi, berbanggalah selalu terhadap bahasa Indonesia karena melihat kenyataannya, bukan hanya mimpi bila suatu saat Bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa internasional.

Sumber: http://www.klikunic.com/2012/07/bahasa-indonesia-diminati-warga-dunia.html

Selasa, 26 Juni 2012

Hal-Hal Mengenai Ayah

37 hal yang mungkin tidak diketahui anak tentang ayahnya:

1. Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun, dan selalu membutuhkan kehadirannya.

2. Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar.

3. Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret.

4. Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan teman-teman mereka. Karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil mereka.

5. Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil (mengandungmu), tapi begitu kamu lahir, ia mulai membuat revisi.

6. Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti berenang di air setelah ia melepaskannya.

7. Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya.

8. Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak baik dan menyayangi.

9. Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup.

10. Ayah benar-benar senang membantu seseorang, tapi ia sukar meminta bantuan.

11. Ayah di dapur. Membuat dan memasak seperti penjelajahan ilmiah. Dia punya rumus-rumus dan formula racikannya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti bagaimana menyelesaikan persamaan-persamaan rumit itu. Dan hasilnya?... .mmmmhhh...tidak terlalu mengecewakan.

12. Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang tapi tidak takut.

13. Ayah akan sangat senang membelikanmu makanan selepas ia pulang kerja, walaupun dia tak dapat sedikitpun bagian dari makanan itu.

14. Ayah selalu berdoa agar kita menjadi orang yang sukses di dunia dan akhirat, walaupun kita jarang bahkan jarang sekali mendoakannya.

15. Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika pawai lewat.

16. Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur semalaman. Siapa tahu kamu membutuhkannya.

17. Ayah percaya orang harus tepat waktu. Karena itu dia selalu lebih awal menunggumu.

18. Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang kamu butuhkan.

19. Ia menghentikan apa saja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin bicara.

20. Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar uang sekolahmu tiap semester, meskipun kamu tidak pernah memikirkannya, bagaimana ia mendapatkannya.

21. Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan tangannya disekeliling beban itu.

22. Ayah akan berkata, "Tanyakan saja pada ibumu," ketika ia ingin berkata, "Tidak".

23. Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anak gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin.

24. Dan diapun hampir tidak pernah marah, kecuali ketika anak lelakinya kepergok menghisap rokok dikamar mandi.

25. Ayah mengatakan, tidak apa-apa mengambil sedikit resiko asal kamu sanggup kehilangan apa yang kamu harapkan.

26. Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu hal yang baik persis seperti caranya.

27. Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri.

28. Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah bisa melepaskannya.

29. Ayah tidak suka meneteskan air mata. Ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama kalinya, dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari matanya (ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis).

30. Ketika kamu masih kecil, ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa takutmu...ketika kau mimpi akan dibunuh monster...

31. Tapi, ternyata dia bisa menangis dan tidak bisa tidur sepanjang malam, ketika anak gadis kesayangannya di rantau tak memberi kabar selama hampir satu bulan.

32. Ayah pernah berkata, "Kalau kau ingin mendapatkan pedang yang tajam dan berkualitas tinggi, janganlah mencarinya dipasar apalagi tukang loak, tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya. Begitupun dengan cinta dan teman dalam hidupmu, jika kau ingin mendapatkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakannya"

33. Untuk masa depan anak lelakinya Ayah berpesan, "Jadilah lebih kuat dan tegar daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu, berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu".

34. Dan untuk masa depan anak gadisnya ayah berpesan, "Jangan cengeng meski kau seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak. Laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu"

35. Ayah bersikeras, bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik daripada kamu dulu.

36. Ayah bisa membuatmu percaya diri, karena ia percaya padamu.

37. Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang terbaik.

Sumber: http://www.kaskus.co.id/