Official Website

Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS

Pengurus Himakom 2013-2014

Ave Komunikare! Apa kabar teman-teman komunikasi? Semoga baik-baik ya! :) Ingat pepatah ‘tak kenal maka tak sayang’? Nah, maka dari itu kali ini kami akan memperkenalkan Pengurus HIMAKOM Periode 2013-2014.

Read More

Seminar PR bersama The Sunan Hotel

The Sunan Hotel bersama HIMAKOM FISIP UNS mengadakan sebuah acara bertajuk The Sunan PR Day. Acara yang diadakan pada Kamis (13/6) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta mengenai dunia kehumasan. Bertempat di Wiryowidagdo Ballrom The Sunan Hotel Solo, acara ini berlangsung dari pukul 08.30 hingga 16.30 WIB. Acara yang diikuti oleh 60 peserta ini merupakan acara yang sangat unik. Hal ini karenakan semua peserta diharuskan untuk mengenakan dress code layaknya seorang PR.

Read More

Workshop News Anchor Bersama Rory Asyari

Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggaran Workshop News Anchor pada Senin, 1 April 2013 lalu. Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang diselenggarakan oleh kepengurusan baru HIMAKOM FISIP UNS. Pada acara yang berlangsung di Ruang Seminar FISIP UNS ini mendatangkan Rory Asyari sebagai pembicara.

Read More

Kalender Akademik (Agustus 2013-Januari 2014)

Ave Communicare! Halo teman-teman komunikasi, udah tau jadwal KRS-an untuk semester depan? Udah tau jadwal kuliah semester depan? Nah, buat mahasiswa baru, udah tau jadwal Osmaru? Kalau belum, berikut Kalender Akademik Semester Agustus 2013-Januari 2014.

Read More

Join Us On

Search

Selasa, 26 Juni 2012

Hal-Hal Mengenai Ayah

37 hal yang mungkin tidak diketahui anak tentang ayahnya:

1. Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun, dan selalu membutuhkan kehadirannya.

2. Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar.

3. Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret.

4. Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan teman-teman mereka. Karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil mereka.

5. Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil (mengandungmu), tapi begitu kamu lahir, ia mulai membuat revisi.

6. Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti berenang di air setelah ia melepaskannya.

7. Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya.

8. Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak baik dan menyayangi.

9. Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup.

10. Ayah benar-benar senang membantu seseorang, tapi ia sukar meminta bantuan.

11. Ayah di dapur. Membuat dan memasak seperti penjelajahan ilmiah. Dia punya rumus-rumus dan formula racikannya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti bagaimana menyelesaikan persamaan-persamaan rumit itu. Dan hasilnya?... .mmmmhhh...tidak terlalu mengecewakan.

12. Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang tapi tidak takut.

13. Ayah akan sangat senang membelikanmu makanan selepas ia pulang kerja, walaupun dia tak dapat sedikitpun bagian dari makanan itu.

14. Ayah selalu berdoa agar kita menjadi orang yang sukses di dunia dan akhirat, walaupun kita jarang bahkan jarang sekali mendoakannya.

15. Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika pawai lewat.

16. Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur semalaman. Siapa tahu kamu membutuhkannya.

17. Ayah percaya orang harus tepat waktu. Karena itu dia selalu lebih awal menunggumu.

18. Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang kamu butuhkan.

19. Ia menghentikan apa saja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin bicara.

20. Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar uang sekolahmu tiap semester, meskipun kamu tidak pernah memikirkannya, bagaimana ia mendapatkannya.

21. Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan tangannya disekeliling beban itu.

22. Ayah akan berkata, "Tanyakan saja pada ibumu," ketika ia ingin berkata, "Tidak".

23. Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anak gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin.

24. Dan diapun hampir tidak pernah marah, kecuali ketika anak lelakinya kepergok menghisap rokok dikamar mandi.

25. Ayah mengatakan, tidak apa-apa mengambil sedikit resiko asal kamu sanggup kehilangan apa yang kamu harapkan.

26. Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu hal yang baik persis seperti caranya.

27. Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri.

28. Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah bisa melepaskannya.

29. Ayah tidak suka meneteskan air mata. Ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama kalinya, dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari matanya (ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis).

30. Ketika kamu masih kecil, ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa takutmu...ketika kau mimpi akan dibunuh monster...

31. Tapi, ternyata dia bisa menangis dan tidak bisa tidur sepanjang malam, ketika anak gadis kesayangannya di rantau tak memberi kabar selama hampir satu bulan.

32. Ayah pernah berkata, "Kalau kau ingin mendapatkan pedang yang tajam dan berkualitas tinggi, janganlah mencarinya dipasar apalagi tukang loak, tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya. Begitupun dengan cinta dan teman dalam hidupmu, jika kau ingin mendapatkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakannya"

33. Untuk masa depan anak lelakinya Ayah berpesan, "Jadilah lebih kuat dan tegar daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu, berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu".

34. Dan untuk masa depan anak gadisnya ayah berpesan, "Jangan cengeng meski kau seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak. Laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu"

35. Ayah bersikeras, bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik daripada kamu dulu.

36. Ayah bisa membuatmu percaya diri, karena ia percaya padamu.

37. Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang terbaik.

Sumber: http://www.kaskus.co.id/

Senin, 25 Juni 2012

Delapan Kebohongan yang Mulia


Ini adalah sepengal kisah yg mungkin terjadi pada kita, lingkungan disekitar kita, tentang kasih sayang seorang ibu yg tiada bertepi terhadap anak-anaknya.

Cerita bermula ketika pada suatu malam, ketika itu hujan rintik diluar sana mengiringi pekik tangis bayi balita yang sedang rewel dikarenakan suhu badannya yang panas sudah dua hari tidak kunjung turun,. Dengan sabar dan penuh kasih sayang, si ibu menggendongnya sambil sesekali menghibur si bayi, sesekali diberinya ASI. Sang ayah merasa tidak tega. ”Ibu, biarlah ayah yg menggendong si Fulan, ibu istirahatlah, dari kemaren ibu belum istirahat, nanti sakit" ujar si ayah. si ibu menjawab, “Ayah tidurlah dulu, biar ibu yang tetap menggendong si fulan, Ibu tidak cape kok”. KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA.

Di sebuah keluarga yang kurang mampu, tiga tahun kemudian. Pada suatu suasana di meja makan yang sangat sederhana, sepiring nasi dengan sayur apa adanya. Si Fulan dengan dua orang kakaknya hendak melahap nasi tersebut dengan porsi yang amat terbatas. Ketika makan, ibu memindahkan nasinya ke piringku. Sambil memindahkan nasi ke piringku, ibu berkata, "Makanlah nak, ibu tidak lapar, kalian makanlah yg kenyang ya". KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA.

Karena penghasilan ayah yang pas-pas an, demi membiayai sekolah ku & kakak-kakak ku, ibu membuka usaha jahitan yang dapat membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala malam dingin tiba, aku sering terbangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan mesin jahit tuanya, dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya sampai malam benar-benar larut. Aku berkata, "Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi kan ibu bisa melanjutkan kerja." Ibu tersenyum dan berkata, "Tidurlah nak, Ibu belum ngantuk dan tidak capek, istirahatlah, kau besok kan sekolah". KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika terik matahari menyengat, aku sepulang sekolah, diterminal menjajakan makanan kecil untuk menambah penghasiln, ibu terlihat tergopoh kearahku, ibu yang tegar dan gigih baru saja mengantarkan jahitannya. Ibu dengan kasihnya menawarkan dan menuangkan teh yang dibawanya dalam botol untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh & dengan bibir yg kering, aku segera memberikan minumku untuk ibu, tapi beliau menolak & berkata, "Minumlah nak, ibu tidak haus, engkaulah yg lebih membutuhkan air ini, minumlah sayangku". KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Jalan hidup yang terjal memang harus dilalui. Ayah meninggal karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu (menjahit), dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku. Dia pun membantu ibu ku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibu ku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata, "Saya masih bisa melindungi anak-anak ku, mengantarkan mereka untuk mandiri, bagiku cintaku kini hanya untuk anak-anak dan tidak butuh cinta yang lain" (begitu cintanya ibu pada kami juga setia pada cinta mendiang ayah). KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah melewati cobaan & perjuangan hidup, kakak-kakak ku tamat dari sekolah dan bekerja dikota. Semua itu jerih payah perjuangan ibu. Ibu yang sudah tua sudah waktunya istirahat. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk tetap menjahit dan kerja tiada henti untuk memenuhi kebutuhan hidup yg pas-pas an. Kakak-kakak ku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu & aku, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata, "Ibu masih punya cukup banyak uang, tabunglah uang tersebut untuk bekal kalian, untuk masa depan kalian". KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Akhirnya aku pun dapat menyelesaikan sekolahku dan menyusul kakak-kakak ku bekerja dikota. Dengan hasil yang lumayan, aku bermaksud membawa ibu ku untuk menikmati hidup di kota dan tentunya dapat mengontrol kondisinya yg sering sakit-sakit an. Tetapi ibu yang berhati mulia, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya. Ia berkata kepadaku, "Ibu tidak terbiasa hidup dikota, lagipula ibu masih sanggup kok untuk bekerja, jangan mengkhawatirkan aku anak-anak ku". KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang sangat tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit. Aku & kakak-kakak ku yang berada dikota langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Kami melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani pengobatan. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap kami dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibu sehingga ibu terlihat lemah dan kurus kering. Kami sambil menatap ibu sambil berlinang air mata. Hati kami perih, sakit sekali melihat ibu dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata, "Jangan menangis anak-anak ku, Ibu tidak kesakitan, Ibu pasti sembuh untuk selalu mendampingi kalian anak-anak ku". KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibu tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita pendek di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti berkecamuk dihati tentang berbagai emosi yang ujungnya ingin mengucapkan, "Terima kasih ibu".

Coba kita renungkan kembali lagi. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi semua kasih sayang ibu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.

Sumber: http://bluedevilz12.blogspot.com/2009/12/delapan-kebohongan-yang-mulia.html

Visi dan Misi HIMAKOM FISIP UNS


VISI HIMAKOM FISIP UNS adalah :
Membentuk kepribadian mahasiswa yang memiliki wawasan keilmuan yang luas, ketrampilan yang memadai, dan kepedulian sosial yang tinggi.

MISI HIMAKOM FISIP UNS adalah :
1. Mengusahakan aktifitas yang mendukung kemampuan mahasiswa dalam keilmuan dan ketrampilan di bidang Ilmu Komunikasi.
2. Membina ikatan persaudaraan seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi dengan dilandasi semangat kebersamaan.
3. Meningkatkan kepedulian sosial melalui kegiatan-kegiatannya.

Kamis, 21 Juni 2012

Gerakan Mahasiswa


Mahasiswa dengan segala potensi dan kelebihan kesempatan yang telah dimilikinya memiliki banyak peran strategis di masyarakat. Memahami kembali gerakan mahasiswa yang akan penuh tantangan dan tanggung jawab lebih kedepannya. Idealisme mahasiswa yang dibangun dengan dasar intelektualitas, integritas, dan kepedulian terhadap masyarakat menuntut mahasiswa untuk bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat.

Ada realitas yang menunjukkan tidak semua mahasiswa memiliki ketersadaran dan keterlibatan dengan gerakan mahasiswa. Hal ini disebabkan mahasiswa Indonesia terhinggapi virus pragmatisme dan apatisme. Sistem pendidikan yang berlaku cenderung mendukung tersebarnya virus pragmatisme dan apatisme karena sepertinya hanya membentuk mahasiswa yang pintar dan terampil serta berorientasi kerja untuk memenuhi permintaan pasar.

Mahasiswa saat ini bisa dikatakan unggul dalam hal intelektualitas dan akademik akan tetapi perlu reformasi pemahaman lebih terkait moral dan politik. Karena bagaimanapun sebagai sebagai seorang first class citizen , permasalahan moral dan politik seharusnya sudah menjadi santapan sehari-hari yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan.

Oleh karena itu, Dibutuhkan sebuah rekayasa sosial yang konseptual dan sistematis untuk melakukan pencerahan moral dan politik terhadap mahasiswa sehingga mereka menyadari tanggung jawabnya yang bukan sekedar tanggung jawab akademis, namun juga tanggung jawab sosial, tanggung jawab moral, tanggung jawab politis serta tanggung jawab kesejarahan. Keseluruhan tanggung jawab tersebut inheren dalam diri mahasiswa seiring berubahnya status dan identitas menjadi mahasiswa. Keseluruhan tanggung jawab tersebut merupakan konsekuensi identitas mahasiswa.

Gerakan Moral Mahasiswa adalah sebuah gerakan yang berlandaskan hati dan idealisme untuk membela dan memperjuangkan hak-hak masyarakat yang tidak tertunaikan oleh pemerintah yang ada. Hak pendidikan layak, murah dan terjangkau, hak kesehatan yang setara, pelayanan hukum yang adil dan tidak memihak, apresiasi politik yang berkualitas, pekerjaan yang layak, kemampuan mendapatkan informasi yang sesuai serta hak asasi manusia.

Disinilah peran mahasiswa untuk memperjuangkan kepentingan layak dengan di awali proses kajian yang akan meningkatkan daya kritis mahasiswa, lalu dilanjutkan dengan aksi seperti advokasi, menekan kebijakan pemerintah, meng-empower masyarakat dengan pengabdian masyarakat, serta mengusulkan alternatif solusi yang pro-rakyat. Perlu diyakini oleh mahasiswa bahwa dengan idealisme kita yang pro-rakyat, maka kita akan bisa mencari dan menemukan solusi yang secara akademis-logis bisa mendukung rakyat. Mahasiswa diharapkan mampu membimbing masyarakat menuju kemapanan dan kesejahteraan. Kekuatan hati nurani dapat menjadi sebuah energy yang membuat gerakan mahasiswa berjalan secara berkelanjutan dan konsisten.

Gerakan politik yang di usung oleh mahasiswa adalah gerakan politik nilai, artinya suatu gerakan politik yang berbasis kebenaran ilmiah dan tidak memandang siapapun yang berkuasa. Selama pemerintahan yang ada melakukan kesalahan, maka mahasiswa wajib memberikan kritik dan saran untuk perbaikan kedepannya. Bisa dikatakan pula bahwa mahasiswa adalah oposisi konstruktif abadi. Dengan berbekal pengetahuannya, seharusnya mahasiswa juga mampu membuat pemerintah tandingan dalam arti memberikan pandangan gagasan dan ide yang bisa dijalankan menurut versi mahasiswa.

Dalam gerakan politik nilai mahasiswa bersifat independen, dimana mahasiswa juga tetap harus melakukan gerakan extraparlementer yang menuntut mahasiswa untuk tidak masuk ke dalam system pemerintahan. Gerakan ini memainkan perannya sebagai social control dan social pressure terhadap pemerintahan yang ada. Segala tindakan aksi dan lainnya didasari oleh nilai yang jelas dan bisa terbukti secara ilmiah.

Bagaimanapun tugas inti mahasiswa adalah mengoptimalkan segala potensi dan kesempatan yang ada untuk meningkatkan kapasitas diri maupun peran. Menjadi kapasitas diri bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas masyarakat. Menjadi pembelajar sejati, senantiasa mengambil pelajaran dari segala hal yang terjadi di dalam kehidupan agar kita memiliki kedewasaan dalam berpikir dan bertindak melebihi usia biologis kita. Dengan itu diharapkan mahasiswa siap menjadi pemimpin di masa yang akan datang.

Sumber: http://ridwansyahyusufachmad.com

Buat apa sih Kuliah?


Selamat Kamu sudah jadi mahasiswa,
lalu kenapa?

Memang apa sih kerennya jadi mahasiswa? Kamu pikir kamu keren kalau jadi mahasiswa? Dengan jas almamater yang heroik kamu jadi bisa kembali ke sekolah kamu dan berkata, “saya sekarang mahasiswa UNAIR loh” atau “ini nih lihat jaket kuning UI gw”.

Okey, itu memang salah satu bagian menyenangkan yang bisa dibanggakan, tapi kalo udah bangga, kamu mau apa? Apa yang kamu dapatkan dari kebanggaan tersebut?

‘seneng aja’
‘kepuasaan batin’
‘yah keren aja sih’

Ada lagi kah ?

Kamu udah yakin dengan pilihan jurusan dan kampus kamu? Sudah sesuai dengan panggilan jiwa belum? Atau kamui masih bohong sama diri kamu?

‘iya saya sudah yakin kok sama pilihan saya’
‘ah masa sih?, yakin? Itu kok muka masih belum pede tampaknya’
‘ya dibuat yakin dong, kan sudah keterima’
‘bener nih gak nyesel?’
‘emang ada pilihan lain kah?’

Kamu sudah jadi mahasiswa nih sekarang, lalu kamu mau jadikan titel kamu nanti untuk apa? Mau dijadikan apa titel yang kamu raih?

Sobat, kata rektor saya dulu, biaya standar untuk seorang sarjana teknik adalah Rp.28.000.000 setiap semesternya. Jumlah yang yang gak kecil loh, coba saya tanya berapa biaya kuliah? Dulu saya di Itb 1.850.000 per semesternya. Kabarnya sekarang sudah mencapai hingga 5 juta rupiah per semesternya. Okelah kita pakai standar sekarang saja, dan dengan asumsi biaya sarjananya tetap.

Dengan asumsi ini saja saya bisa mengatakan kalau dalam satu semester, minimal kita sudah memiliki hutang 23 juta per semesternya. Hutang? Pasti banyak yang bertanya, itu hutang ke siapa? Hutangnya ke Rakyat Indonesia kawan. Mereka yang bayar pajak itu telah mensubsidi kuliah kamu, khususnya buat kamu yang kuliah di kampus negeri.

Pendidikan yang berkualitas itu hakekatnya memang mahal, pertanyaannya siapa yang akan menanggung biaya pendidikan tersebut? Dalam kasus Indonesia, rakyatlah yang juga dibebankan untuk membiayai kuliah kita.

Saat pertama kali masuk ITB beberapa tahun yang lalu, seorang alumni yang sangat senior berbicara dalam sebuah sesi seminar.

"untuk masuk ITB, perbandingan tingkat kompetisinya adalah 1 banding 20". Artinya ketika kamu bahagia karena telah masuk ITB, ada 19 anak muda Indonesia lain yang menangis kecewa karena gagal diterima di ITB.

Kamu kuliah di subsidi oleh rakyat, maka untuk membalas budi pengorbanan uang yang telah rakyat berikan, kamu minimal harus bisa kasih makan ke 76 orang lainnya. Darimana angka 76 tersebut?

Kita asumsikan 19 orang tersebut menikah dan memiliki dua anak saja, maka itu berarti 19 dikali 4 yaitu 76 orang”

Kata-kata tersebut selalu terngiang di benak saya hingga saat ini, saya selalu berpikir dan mencari jalan bagaimana bisa membuka kesempatan menambah penghasilan bagi 76 orang. Tentu bukan hanya dengan membuka lapangan kerja dengan menjadi entrepreneur, banyak cara untuk bisa berbagi seperti dengan aktivitas sosial.

Bagaimanapun caranya, itulah yang perlu kita sama-sama pikirkan. Bahwa kamu jadi mahasiswa itu tidak mudah dan tidak bisa asal-asalan. Kamu perlu tanya ke diri kamu, “saya mau berkontribusi apa selama jadi mahasiswa dan setelah lulus untuk negeri ini?

Karena kuliah kamu bukan hanya menyangkut diri kamu, tetapi juga ratusan juta rakyat Indonesia di masa kini dan masa depan. Mahasiswa seringkali disebut sebagai unsur perbaikan negara, ya benar adanya kalimat tersebut. Karena ditangan mahasiswa yang nantinya akan masuk ke dunia nyata lah negeri ini bergantung harapan.

Kamu kuliah, kamu termasuk dalam 18% rakyat Indonesia usia 18-23 tahun yang beruntung bisa menikmati bangku di perguruan tinggi. Jumlahnya tidak sampai 4.5 juta saja mahasiswa itu. Maka renungkanlah nasih 78% rakyat Indonesia lainnya yang

Karena kamu itu mahasiswa, ada kata MAHA di depan siswa. Maha itu identik dengan tidak terbatas dan tidak pernah habis. Perlu di ingat, bahwa penggunaan kata MAHA itu identik dengan sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan (e.g Maha Pengasih,dan Maha Penyayang). Menariknya bahasa Inggris nya dari Mahasiswa adalah student, atau terkadang ditambahkan College Student. Bahasa arabnya mahasiswa adalah thulabiy, sama dengan siswa. Mereka tidak menggunakan terminologi Great Student atau AkbaruThulabiy sebagai kata ganti mahasiswa.

Hanya di Indonesia yang menggunakan pola kata seperti ini. Kenapa? Karena ada sebuah harapan khusus bagi mahasiswa Indonesia untuk bisa memiliki karakter seorang MahaSiswa, seorang yang tidak pernah terbatas hasratnya untuk bisa menuntut ilmu.

Dalam sebuah lirik lagu perjuangan kampus yang berjudul “Kampusku”, sang pengubah lagu menuliskan seperti ini;

Berjuta Rakyat Menanti Tanganmu
Mereka Lapar dan Bau Keringat
Kusampaikan Salam Salam Perjuangan
Kami Semua Cinta Indonesia

Tapi kamu juga jangan terlalu Geer dulu dengan segala sanjungan untuk mahasiswa, itu gak sekeren itu kok, kadang malah cuma klise belaka. Saya malah berpikir terlalu banyak pujian untuk seorang yang menyandang label mahasiswa. Padahal jadi mahasiswa gak sekeren itu kok, apa sih mahasiswa? Belajar males, kajian kebangsaan cuek, demo di jalan gak mau, kegiatan pengembangan masyarakat juga gak peduli, bahkan fokus pada kompetensinya saja juga enggan.

Apa sih mahasiswa itu? Cuma mampu mejeng dengan tampang keren, sok bawa mobil ke kampus padahal uang orang tua. Bergaya sana sini, ganti pacar tiap bulan, gak nyimak dosen di kelas, ke kampus dandannya udah seperti mau ke resepsi pernikahan.

Ngapain sih tuh mahasiswa? Selama empat tahun di kampus akhirnya gak aplikasi ilmunya, berpikir gimana ngasih makan dirinya saja, lupa kalau dia di bayarin rakyat saat kuliah, jadi manusia hedon yang lupa kalau masih banyak rakyat yang lapar dan bau keringat.

Ah mahasiswa, apa pentingnya? Cuma bisa kritik keadaan negeri tanpa mau berpikir apa yang bisa ia lakukan untuk negerinya. Hanya ribut diantara mahasiswa, bakar ban dan akhirnya rakyat lagi yang kembali menderita.

HEI KAMU YANG MENGAKU MAHASISWA !

Coba sekarang saya tanya buat kamu yang mau lulus kuliah, buat apa sih kamu kuliah? Abis kuliah mau kemana?

‘ikutin aja kemana angin membawa’
‘yah kita lihat nantilah gimana abis wisuda’
‘mau kerja dulu deh, sambil mikir mau ngapain setelahnya’

Umm. Okey, tidak ada yang salah dengan kalimat-kalimat tersebut. Tetapi kalimat-kalimat ini menandakan masih banyak diantara mahasiswa dan alumni muda yang bahkan tidak tau mau ngapain setelah lulus.

Helloooo
Dimana panggilan jiwa kamu kawan? Masih belum berjumpakah dengan panggilan jiwa kamu itu? Atau bahkan kamu tidak berusaha mencarinya?

Sobat,apakah dunia kampus belum cukup untuk kamu dalam membangun mimpi? Butuh berapa lama lagi untuk kamu agar bisa menemukan dan merencanakan mimpi besar kamu sobat? Atau jangan jangan kamu lebih nyaman dalam ketidakpastian mimpi kamu?

Mereka yang tidak punya mimpi akan terjebak pada kegalauan hidup, dan bila kegalauan hidup menemani mereka maka ketidakpastian akan menjadi sahabat, dan akhirnya berujung pada ketidakjelasan manfaat hidup itu sendiri.

APA KONTRIBUSI KAMU UNTUK NEGERI?

Percuma saja kamu kuliah kalau ternyata pilihan jurusannya bukan yang kamu minati, bohong dengan panggilan jiwa hanya untuk mengejar titel di kampus negeri saja. Hidup itu bukan sekedar titel kamu di dapat dimana, tetapi kamu mau berbuat apa dengan titel tersebut untuk kebaikan dan kebermanfaatan.

Kamu pikir jadi alumni dari kampus beken itu terjamin masa depannya kawan? Saya justru banyak kenal teman, senior, dan junior saya di kampus yang luntang-luntung gak jelas karena penuh kegalauan dalam menatap masa depan. Mereka tidak membangun karakter diri selama jadi mahasiswa. Akibatnya? Hidup segan, Mati enggan.

Lantas, apa yang bisa dibanggakan ketika setelah lulus hanya menjadi sekrup kapitalis yang menghambakan diri pada uang dan rela ketika sumber daya negeri ini dikeruk untuk kepentingan asing semata. Apa kalian lupa kalau kalian kuliah disubsidi oleh negara? Uang rakyat itu kawan? Hasil pajak mereka yang berharap negeri ini lebih baik.

Buat saya, percuma belajar mati-matian masuk perguruan tinggi kalau ujung-ujungnya hanya memetingkan isi perut belaka dan tidak mampu berkontribusi untuk bangsa. Sayang banget kawan, bila 4-5 atau bahkan 6 tahun kuliah pada akhirnya hanya menjadi perusak negeri, yang serakah atas kebutuhan dunia.

Atau lebih sadis lagi mereka para koruptor yang menghabiskan hidup untuk merusak moral sosial bangsa. Seharusnya mereka mereka inilah yang di klaim oleh Malaysia bukan budaya Indonesia.

Rakyat negeri ini membiayai kamu kuliah bukan hanya untuk mendapatkan IPK Cum Laude atau terancam Cum Laude. Yakin nih yang IPK nya 4.00 itu benar-benar cerdas? Jangan-jangan mereka cuma seorang robot yang jago menyelesaikan soal ujian, tetapi gamang dalam menghadapi soal kehidupan.

Kamu kuliah di kampus teknik, jadilah teknokrat yang visioner. Kuliah di fakultas hukum, jadilah advokat yang adil. Belajar di jurusan ekonomi, maka jadilah ekonom yang bijak. Atau bila kamu kuliah di kampus pertanian, bangunlah negeri ini dengan ilmu pertanian yang kamu miliki, jangan mangkir dari kompetensi dan malah berpikir untuk menjadi bankir.

Kuliah itu mahal kawan, setau saya di UI sudah Rp.25.000.000, di ITB bahkan ada yang mencapai Rp.50.000.000. Biaya per semester juga sudah semakin besar, lalu apa yang kamu cari setelah lulus? Hanya bekerja sebagai pegawai kah pilihan hidup kamu?

Masih banyak anak muda Indonesia yang tidak kuliah. Atau alumni kampus yang katanya beken dan akhirnya memilih untuk bersaing dalam job fair dengan alumni kampus yang katanya ga beken? Gak malu ya sobat?

Yuk kita berpikir beda , jangan berpikir “mau kerja di perusahaan apa”, melainkan “mau buka lapangan kerja dimana ya

Saya sering bilang ke mahasiswa ITB, buat apa kamu bangga masuk ITB kalau hanya bisa jadi mahasiswa KUPU KUPU alias kuliah pulang kuliah pulang. Mending kamu sekalian aja pulang ke rumah orang tua kamu. Karena kita kuliah bukan hanya untuk mengejar nilai, kita kuliah untuk menikmati proses pembelajaran diri dalam setiap kesempatan.

Malu lah pakai jaket kuning UI yang katanya keren itu kalau gak peka sama isu sosial masyarakat, hanya mengenal kuliah-kafe-mall saja. Helloo kawan, itu jaket kuning lambang perjuangan, apa kontribusi kamu untuk negara. Kalau kamu sudah berkontribusi untuk negeri, barulah boleh sedikit bangga dengan jaket kuning kamu sobat!

Atau mahasiswa UGM yang terkenal dengan jaket warna karun goni, itu warna kerakyatan, maka segen saya lihat mahasiswa UGM kalau melihat dan memikirkan realita rakyat aja gak mau. Jaket mu itu bukti pengorbanan sobat!

Malu lah gw jadi mahasiswa kalau sepanjang masa kuliahnya gak pernah demo di jalan

Ah capeklah kuliah itu kalau hanya mengejar Nilai tetapi anti sosial, menjadi manusia robot yang bangga jadi sekrup kapitalis.

Buat kamu yang baru lulus SNMPTN atau segala bentuk ujian masuk perguruan tinggi lainnya. Berani janji kontribusi apa selama jadi mahasiswa? Atau udah cukup bangga dengan label mahasiswa?

Masuk jurusan kedokteran kampus beken, tetapi gak mau praktek di daerah terpencil, hanya mau jadi dokter di kota. Hmm percuma deh, di kota di daerah daerah aja masih kekurangan dokter, di kota dokter menumpuk. Hmm mendingan mundur deh.

Ayolah kawan! Kita MAHAsiswa, ada kata Maha di depan siswa, masa masih sama sama aja konsep berpikirnya dengan mereka yang tidak sekolah. Malu la kita sama tukang bakso yang bisa punya 3 pegawai, mereka yang tidak kuliah aja bisa ngasih makan orang lain, lah mahasiswa? Bangun Idealisme itu kawan, sejak mahasiswa, kesempatan terakhir untuk membangun idealisme itu ada di kampus. Setelah lulus, kalian akan menikmati dunia nyata yang sangat kejam dan pragmatis.

Hidup itu bukan hanya tentang duit, duit, dan DUIT.

Mahasiswa itu beda!

Yuk kita bangun konsep berpikir yang dewasa. Jangan bangga ke kampus pakai mobil orang tua untuk mejeng sana sini dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar, manja dalam belajar serta lemah karakter. Percuma nanti di hari wisuda, para alumni itu hanya menambah daftar pengangguran negeri ini, buat apa kamu kuliah sobat?

Sobat, mari kita maknai dengan bijak kenapa kita harus kuliah. Ini bukan hanya sekedar mengikuti kebiasaan banyak orang. Tetapi ini tentang upaya membuat diri kita lebih mampu berkontribusi untuk pembangunan bangsa.

Sobat, kamu mau berkontribusi apa selama kuliah?

“Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”
-Ki Hajar Dewantara-

Sumber: http://ridwansyahyusufachmad.com

Selasa, 19 Juni 2012

Oprec Panitia Osmaru 2012

Open Recruitment Panitia OSMARU 2012 FISIP UNS

Syarat Pendaftaran:
1. Mahasiswa S1 aktif FISIP UNS
2. Minimal semester 2
3. Pas foto 3x4 sebanyak 2 lembar

Pengambilan Formulir dan Screening:
Hari/Tanggal: Rabu-Jumat, 20-22 Juni 2012
Pukul: 09.00-16.00 WIB
Tempat: Sekretariat Gedung KM FISIP UNS

Senin, 18 Juni 2012

REU (Rapat Evaluasi Umum)

Pengumuman...

Undangan untuk seluruh anggota HIMAKOM, akan ada REU (Rapat Evaluasi Umum).
Pada tanggal 19-20 juni 2012,
Di ruang 14 Gedung 2 FISIP UNS,
pukul 15.00-19.00 WIB.

Jangan lupa datang ya teman-teman komunikasi

Ave Komunikare...

Minggu, 17 Juni 2012

Kesempatan vs Kesulitan


Dalam hidup ini, kita di berikan pilihan juga kesempatan. Namun, jika kita tak mau membuka mata dan hati kita untuk melihat dan mengerti akan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita, maka kesempatan itu akan hilang begitu saja. Dan jikalau kesempatan itu sampai hilang, maka hanya akan ada sebuah kata yaitu "Penyesalan".

Mungkin kita akan mengatakan :
"Seandainya waktu itu aku tak menyia-nyiakan kesempatan itu, mungkin."
Penyesalan memang selalu datang belakangan. Seandainya pun waktu dapat diputar kembali, maka kita pun akan berharap kesempatan yang telah hilang akan kembali lagi. Dan kita akan menjalankan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya. Itu seandainya waktu bisa kembali, tapi sayangnya tidak kawan.

Ketika kita mendapatkan kesempatan itu, kita tak lepas dari kesulitan. Hambatan-hambatan yang menghalangi kita saat kita mendapatkan kesempatan. Yang membuat kita kadang ingin menyerah, lengah dan ingin mengakhiri saja. Tapi karena kita selalu berfikir "Kesempatan tak Datang Dua Kali". Ini adalah kesempatan untukku, belum tentu kesempatan ini aku dapat hari esok. Kita tak peduli akan kesulitan dan hambatannya, yang kita tahu ini adalah kesempatan, dan kesempatan tak akan datang dua kali.

Sebaliknya, ketika kita dalam kesulitan hidup, sebenarnya kita mempunyai kesempatan. Ketika cobaan datang, membuat kita rapuh, tak semangat, bahkan sampai jatuh. Sebenarnya kita punya kesempatan, kesempatan untuk berbenah, dan untuk bangkit. Disaat sulit, selalu ada kesempatan untuk memperbaiki keadaan. Disaat sedih, selalu ada kesempatan untuk meraih kembali kebahagiaan.

Di saat jatuh selalu ada kesempatan untuk bangkit kembali,dan dalam kondisi terburuk pun selalu ada kesempatan untuk meraih kembali yang terbaik untuk hidup kita. Bila kita setia pada perkara yang kecil maka kita akan mendapat perkara yang besar. Bila kita menghargai kesempatan yang kecil, maka ia akan menjadi kesempatan yang besar.

Jadi, apa perbedaaan antara hambatan dan kesempatan? Perbedaannya terletak pada sikap kita dalam memandangnya. Selalu ada kesulitan di kala setiap kesempatan dan selalu ada kesempatan dalam setiap kesulitan.

"Hargai Setiap Detik Kesempatan dalam Hidup Kita"

Sumber: http://inamuth2.blogspot.com/

Lelucon Gaya Jawa

Alkisah di sebuah perusahaan besar di kawasan Keprabon, tengah melakukan beberapa tes wawancara untuk "*tidak*" menerima calon karyawan baru, tentu saja salah satu prasyaratnya adalah harus berbahasa EJD (Ejaan Jawa yg nDak sempurna). Bagi yang tidak memahaminya, nggih nyuwun sewu. Boso Jawi, meniko...

G : Kowe nduwe omah opo ora?
A : dereng....
G : Wah kowe ora iso ketompo nang kene
a : Lho kok ngaten?
G : Mengko kowe mesthi ngajukne utang nang perusahaan.
a : Ah.. mboten kok, sak janipun tiyang sepuh kulo niku sampun sugih.
G : Yo malah ora ketompo
a : Lho kok ngaten?
G : Mengko kowe kerjo mung nggo hiburan, nongkrang nongkrong ae.

G : Kowe nduwe motor opo ora?
b : Mboten.
G : Ora ketompo
b : Lho kok mboten ketompo?
G : Mengko kowe mesthi njaluk bantuan kredit.
b : Sak janipun gadhah, ning tasih teng kampung, gampil mangke kulo beto ngriki.
G : Wah malah ra ketompo....
b : lho kok ngoten?
G : Tempat parkire wis ra cukup.

G : Kowé wis lulus sarjana tenan?
c : Sampun pak....
G : Ora ketompo, kéné iki golék sing SMA aé, luwih manutan lan bén mbayaré murah
c : Sak janipun kulo tasih badhe skripsi
G : Malah ora ketompo.....
c : Lho kados pundi to?
G : Mengko kowé kerjo mung ngetik skripsi, lék wis lulus mesti golék kerjo neng perusahaan liyo.

G : Kowé seneng guyon opo ora?
d : Mboten pak, kulo serius nék nyambut gawé.
G: Ra' ketompo......
d : Waa kok ngoten?
G : Engko konco koncomu lan anak buahmu podho stress.
d : Sak jané nggih sekedhik-sekedhik seneng guyon.
G: Malah ora ketompo.
d : Lho kok?
G: Engko kowé mung email-emailan sing lucu-lucu.

G : Kowé mau mréné numpak opo?
e : Nitih mobil
G : Kowé ora ketompo
e : Sebabipun?
G : Saiki BBM mundhak terus, mengko kowé njaluk mundhak bayar terus
e : Wah, kulo wau namung mboncèng, kok.
G : Tambah ora ketompo
e : Lho, lha kok?
G : Mengko mung gawéné mboncéng mobil kantor. Ngrusuhi !

G : Anakmu akèh opo sithik?
f : Kathah pak
G : Kowé ora ketompo
f : Sebabipun?
G : Nyambut gawemu ora jenjem, mung mikir gawe uanaaaaaak terus....
f : Lha wong namung anak adopsi, kok.
G : Tambah ora ketompo
f : Lho, lha kok?
G : Gawé anak baé aras2en, opo manèh nyambut gawé.

G : Kowé wis ngerti gawéyanmu durung?
h : Dèrèng
G : Kowé ora ketompo
h : Sebabipun?
G : Arep nyambut gawé kok ora ngerti gaweyané?
h : Oo, nèk damelan niku mpun ngertos kok.
G : Tambah ora ketompo
h : Lho, lha kok?
G : Kowé rak mung arep keminter, to?

G : Kowe ngerti kahanan kantor kéné durung?
k : Dèrèng
G : Kowé ora ketompo
k : Sebabipun?
G : Arep nyambut gawé kok ora ngerti kantoré?
k : Wooo, sekedhik2 mpun ngertos kok.
G : Tambah ora ketompo
k : Lho, lha kok?
G : Kowé senengané ngudhal-udhal wewadi kantor, to?

G : Kowé kerep loro?
m : Mboten
G : Kowé ora ketompo
m : Sebabipun?
G : Mesthi kerep mbolos, wong arang2 gering
m : Wah, sakjanipun nggih asring
G : Tambah ora ketompo
m : Lho, lha kok?
G : Kantor iki ora nompo karyawan pileren.

G : Kowé biso main Internét?
n : mBoten
G : Kowé ora ketompo
n : Sebabipun?
G : Perusahaan ora nompo BI (Buta Internet)
n : Wah, sakjanipun nggih saged
G : Tambah ora ketompo
n : Lho, lha kok?
G : Mesthi ora bakal nyambut gawé, kakèhan dolanan Internet, to? Ngenték-entekké pulsa !

G : Kowe waras opo ora?
o : Lha, kulo nggih waras to Pak.
G : Ra ketompo.......
o : Kenging nopo?
G : Mengko kowe mesthi ora krasan neng kene.
o : Niku rumiyin Pak, sakmeniko sampun rodo edan.
G : Malah ra ketompo......
o : Pripun to niki?
G : Mengko aku duwe saingan......

Sumber: http://bluedevilz12.blogspot.com/

Sabtu, 16 Juni 2012

Surat Dari Anak Yang di Aborsi


Teruntuk Bundaku tersayang...

Dear Bunda...

Bagaimana kabar bunda hari ini? Semoga bunda baik-baik saja. Nanda juga di sini baik-baik saja Bunda. Tuhan sayang banget deh sama Nanda. Tuhan juga yang menyuruh Nanda menulis surat ini untuk Bunda, sebagai bukti cinta Nanda sama Bunda.

Bunda, ingin sekali Nanda menyapa perempuan yang telah merelakan rahimnya untuk Nanda diami walaupun hanya sesaat.

Bunda, sebenarnya Nanda ingin lebih lama nebeng di rahim Bunda, ruang yang kata Tuhan paling kokoh dan paling aman di dunia ini, tapi rupanya Bunda tidak menginginkan kehadiran Nanda, jadi sebagai anak yang baik, Nanda pun rela menukarkan kehidupan Nanda demi kebahagiaan Bunda. Walaupun dulu, waktu Bunda meluruhkan Nanda, sakit banget Bunda. Badan Nanda rasanya seperti tercabik-cabik. Dan keluar sebagai gumpalan darah yang menjijikan. Apalagi hati Nanda, terasa nyeri, merasa seperti aib yang tidak dihargai dan tidak diinginkan.

Tapi Nanda tidak kecewa kok Bunda, karena dengan begitu, Bunda telah mengantarkan Nanda untuk bertemu dan dijaga oleh Tuhan bahkan Nanda dirawat dengan penuh kasih sayang di dalam syurga-Nya.

Bunda, Nanda mau cerita. Dulu Nanda pernah menangis dan bertanya kepada Tuhan, mengapa Bunda meluruhkan Nanda saat Nanda masih berupa wujud yang belum sempurna dan membiarkan Nanda sendirian di sini? Apa Bunda tidak sayang sama Nanda? Bunda tidak ingin mencium Nanda? Atau jangan-jangan karena nanti Nanda rewel dan suka mengompol sembarangan? Lalu Tuhan bilang, Bunda kamu malu sayang. Kenapa Bunda malu? karena dia takut kamu dilahirkan sebagai anak haram. Anak haram itu apa ya Tuhan? Anak haram itu anak yang dilahirkan tanpa ayah. Nanda bingung dan bertanya lagi sama Tuhan, ya Tuhan, bukannya setiap anak itu pasti punya Ayah dan Ibu? Kecuali Nabi Adam dan Nabi Isa? Tuhan yang Maha Tahu menjawab bahwa Bunda dan Ayah memproses Nanda bukan dalam ikatan pernikahan yang syah. Nanda semakin bingung dan akhirnya Nanda putuskan untuk diam.

Bunda, Nanda malu terus-terusan nanya sama Tuhan, walaupun Dia selalu menjawab semua pertanyaan Nanda, tapi nanda mau nanyanya sama Bunda aja, pernikahan itu apa sih? Kenapa Bunda tidak menikah saja dengan Ayah? Kenapa Bunda membuat Nanda jadi anak haram dan mengapa Bunda mengusir Nanda dari rahim Bunda dan tidak memberi kesempatan Nanda hidup di dunia dan berbakti kepada Bunda? Hehe... Maaf ya Bunda, Nanda bawel banget. Nanti saja, Nanda tanyakan Bunda kalau kita ketemu.

Oh ya Bunda, suatu hari malaikat pernah mengajak jalan-jalan Nanda ke tempat yang katanya bernama neraka. Tempat itu sangat menyeramkan dan sangat jauh berbeda dengan tempat tinggal Nanda di syurga. Di situ banyak orang yang dibakar pake api lho Bunda. Minumnya juga pake nanah dan makannya buah-buahan aneh, banyak durinya. Yang paling parah, ada perempuan yang ditusuk dan dibakar kaya sate gitu, serem banget deh Bunda.

Lagi ngeri-ngerinya, tiba-tiba malaikat bilang sama Nanda. Nak, kalau Bunda dan Ayahmu tidak bertaubat kelak, maka di situlah tempatnya. Di situlah orang yang berzina akan tinggal dan disiksa selamanya. Seketika itu Nanda menangis dan berteriak-teriak memohon agar Bunda dan Ayah jangan dimasukkan ke situ. Nanda sayang Bunda. Nanda kangen dan ingin bertemu Bunda. Nanda ingin merasakan lembutnya belaian tangan Bunda dan Nanda ingin kita tinggal bersama di syurga. Nanda takut, Bunda dan Ayah kesakitan seperti orang-orang itu.

Lalu, dengan lembut malaikat berkata. Nak, kata Tuhan kalau kamu sayang, mau bertemu dan ingin Ayah Bundamu tinggal di syurga bersamamu, tulislah surat untuk mereka. Sampaikan berita baik bahwa kamu tinggal di syurga dan ingin mereka ikut, ajaklah mereka bertaubat dan sampaikan juga kabar buruk, bahwa jika mereka tidak bertaubat mereka akan disiksa di neraka seperti orang-orang itu.

Saat mendengar itu, segera saja Nanda menulis surat ini untuk Bunda. Menurut Nanda, Tuhan itu baik banget Bunda. Tuhan akan memaafkan semua kesalahan makhluk-Nya asal mereka mau bertaubat nasuha. Bunda taubat ya? Ajak Ayah juga, nanti biar kita bisa kumpul bareng di sini. Nanti Nanda jemput Bunda dan Ayah di padang Mahsyar deh. Nanda janji mau bawain minuman dan payung buat Ayah dan Bunda, soalnya kata Tuhan di sana panas banget Bunda. Antriannya juga panjang, semua orang sejak jaman nabi Adam kumpul disitu. Tapi Bunda jangan khawatir, Tuhan janji, walaupun rame kalo Bunda dan Ayah benar-benar bertaubat dan jadi orang yang baik, pasti Nanda bisa ketemu kalian.

Bunda, kasih kesempatan buat Nanda ya. Biar Nanda bisa merasakan nikmatnya bertemu dan berbakti kepada orang tua, Nanda juga mohon banget sama Bunda. Jangan sampai adik-adik Nanda mengalami nasib yang sama dengan Nanda, biarlah Nanda saja yang merasakan sakitnya ketersia-siaan itu. Tolong ya Bunda, kasih adik-adik kesempatan untuk hidup di dunia menemani dan merawat Bunda saat Bunda tua kelak.

Sudah dulu ya Bunda. Nanda mau main-main dulu di syurga. Nanda tunggu kedatangan Ayah dan Bunda di sini. Nanda sayang banget sama Bunda. Muaaaach!!!

STOP SEX BEFORE MARRIED. AVOID TO ABORTION...

Sumber: http://bluedevilz12.blogspot.com/